
Kawanan itu menggondol uang tunai Rp 25 juta, perhiasan emas serta 2 telepon selular. Dalam aksi itu, para perampok sempat mengancam istri pemilik rumah, Harmiati, 47, yang juga kepala SDN Wanajaya 05 Cibitung dengan pistol. Informasi yang dihimpun INDOPOS, aksi dua perampok itu diketahui Harmiati yang tersentak dari tidurnya saat rumahnya didatangi dua tamu tak diundang tersebut. Dua perampok mengancam akan menembak jika dia berteriak. Lusika, 25, anak sulungnya, juga diancam.
Korban lantas disuruh telungkup di kasur. Sementara para perampok beraksi mengacak-ngacak lemari pakaian dan laci, mencari uang dan perhiasan. ”Karena takut, kami akhirnya memberitahu tempat menyimpan uang dan perhiasan,” terangnya kepada INDOPOS kemarin. Selain menggasak uang tunai Rp 25 juta, perhiasan emas serta dua ponsel para perampok juga mencoba membawa mobil Toyota Avanza milik korban yang diparkir di garasi rumah.
Namun karena kunci gembok pagar tidak ditemukan, akhirnya aksi itu diurungkan. Saat kejadian, menantu Harmiati yakni Suprianto, 26, saat itu ada di rumah. Namun dia tertidur pulas di lantai dua dan baru bangun setelah perampok kabur. Itu juga setelah mendengar tangisan dan jeritan istri serta mertuanya. Sedangkan Arman, 56 suami korban tidak ada di rumah tengah kerja shift malam di Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Setu, Bekasi.
”Kalau ditotal kerugian Rp 60 juta. Untungnya mereka tidak menyakiti istri dan anak saya,” ujar Arman. Salah seorang perampok yang membawa pistol mengenakan topi dengan ciri-ciri kulit hitam berbadan tegap serta rambut lurus. Diduga mereka masuk dengan terlebih dahulu mencongkel jendela dapur lalu masuk ke dalam rumah dan beraksi.
Sebelumnya, perampok berpistol juga beraksi di Ruko Porto Blok F Deltamas, Kecamatan Cikarang, Sabtu (2/10) siang lalu. Empat perampok berkendara dua motor, mencoba mencuri motor yang diparkir di halaman ruko tersebut. Karena terpergok warga, pelaku mengumbar dua tembakan. Yanto, 31, karyawan PT Duta Wira dan saksi mata perampokan itu mengatakan peluru ditembakkan satu ke jalan dan satunya lagi ke kaca jendela ruko nomor 8.
Herman, pemilik PT Duta Wira, berharap polisi mengusut kasus tersebut. Lantaran peristiwa di siang bolong itu, membuat para pengusaha takut. Padahal kata dia, tidak jauh dari tempatnya bekerja terdapat Asrama Brimob. ”Polisi sudah datang, tapi mereka belum mem-police line, tempat yang ditembak penjahat. Kita harap polisi bisa menangkap pelaku perampokan itu,” ungkapnya.
Bagaimana tanggapan Polres Metro Kabupaten Bekasi terkait maraknya perampokan di wilayahnya? Kasat Reskrim Polres Kabupaten Bekasi Kompol Novi Nurohmad hanya mengatakan pihaknya masih menyelidiki dua perampokan bersenpi yang terjadi dalam tiga hari terakhir tersebut. ”Masih diselidiki. Mohon doanya,” ujarnya saat dihubungi INDOPOS kemarin. (dai)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar