Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Kamis, 25 November 2010

Relawan Merapi Ditarik ke Bromo

PROBOLINGGO, ReALITA Online — Tak sampai 24 jam, Gunung Bromo naik status dua tingkat. Pada Senin 22 November pukul 23.30, ia naik status menjadi 'Siaga'. Beberapa jam kemudian, pada Selasa 23 November 2010 pukul 16.30 WIB, Bromo berstatus 'Awas'.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan pengosongan wilayah radius 3 kilometer dari lereng Bromo. Sementara, pihak pemerintah Jawa Timur bersiaga.

Salah satunya, adalah dengan menyiapkan relawan. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur, Siswanto mengatakan para relawan akan dikonsentrasikan di Bromo.

"Relawan dan taruna tanggap bencana yang dari Merapi ditarik ke Bromo. Untuk konsentrasi, waspada dan siaga Bromo," kata Siswanto kepada VIVAnews, Selasa 23 November 2010 malam.

Ditambahkan Siswanto, penarikan relawan dari Merapi sesuai anjuran Gubernur Jawa Timur. "Mulai Selasa malam ini (22/11) kami menuju ke arah Probolinggo," kata Siswanto.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf meminta masyarakat mematuhi instruksi dari petugas, pemerhati, atau pengamat gunung berapi. "Kalau diminta dikosongkan, ya dikosongkan," kata Saifullah Yusuf.

Mirip dengan Merapi, lereng Bromo dihuni oleh penduduk. Pengamatan VIVAnews, radius 3 kilometer dari kaldera Bromo adalah wilayah subur. Di sana, warga suku Tengger bercocok tanam, ada kentang, kubis, wortel dan lainnya.

Aktivitas Bromo meningkat sejak Senin 8 November 2010. Masyarakat dan wisatawan dilarang mendekat dalam radius 3 km dari kawah aktif. Area kaldera lautan pasir dalam radius 2,5 km dari kawah aktif harus steril dan tertutup dari aktifitas masyarakat dan wisata.

Namun, Kepala PVMG, Surono mewanti-wanti agar masyarakat tetap tenang. "Diharap tenang, tidak terpancing isu-isu tentang letusan G. Bromo." VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar