Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Kamis, 25 November 2010

ZS, Majikan Sumiati Dites Kejiwaan

MADINAH, ReALITA Online — Tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia, Sumiati Binti Salan (23) kini terbaring lemah di Rumah Sakit King Fahd di Madinah, Arab Saudi. Ia dirawat sejak 1 November lalu dalam kondisi koma.

Kepalanya yang kulitnya terkelupas diperban. Banyak bekas luka di mukanya yang lebam, alis matanya rusak. Dan, yang memprihatinkan, bibir bagian atasnya hilang, terpotong.

Tak hanya itu, dua kaki TKW asal Dompu ini nyaris lumpuh, kulit tubuh terkelupas, jejari tangannya pun retak.

Biro Investigasi dan Pendakwaan Arab Saudi (IPB) telah menangkap majikan Sumiati yang diduga sebagai pelaku penyiksaan. Perempuan berusia 54 tahun itu kini ditahan, dan diisolasi dengan tahanan lainnya. Ia juga tak boleh dikunjungi dan menerima telepon.

Mengutip sumber anonim, situs media Arab Saudi, Saudi Gazette, Rabu 24 November 2010 memberitakan, tersangka berinisial 'ZS' dibawa ke rumah sakit untuk dianalisa kejiwaannya.

Langkah ini biasa ditempuh dalam kasus kriminal, untuk mengukur sejauh mana pertanggungjawaban tersangka. Hasil tes psikologi akan dipertimbangkan hakim ketika mengambil keputusan.

Aparat menahan tersangka ZS, dikuatkan bukti pengakuan dari anak lelakinya. Sang anak membantah pernyataan ibunya, bahwa Sumiati mencoba bunuh diri. Luka bakar di sekujur tubuh Sumiati diduga bekas setrikaan panas yang secara ngawur ditempelkan di kulitnya.

Sementara, Sumiati mengungkapkan bahwa dia sudah dianiaya begitu tiba di Madinah tiga bulan lalu karena dinilai tidak bekerja secara baik dan becus. Sebagai PRT, Sumiati digaji SR800 (sekitar Rp1,9 juta) per bulan. VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar