
Salah seorang pemilik kebun rambutan di Desa Kaliangsana, Ujang mengatakan, daun rambutan yang terdapat pada dua areal kebun miliknya habis diserang ulat hantu. "Serangannya berlangsung cepat. Hanya dalam semalam, daun rambutan itu musnah entah ke mana," kata Ujang.
Dia mengatakan, para pemilik kebun sama sekali tidak menemukan gerombolan ulat pada pohon, seperti terjadi di daerah lain. Namun, daun pohon rambutan mendadak habis tanpa ada bekasnya.
Sementara itu, pemilik kebun rambutan lainnya, Entin mengaku pernah melihat jenis ulat yang menyerang pohon rambutan miliknya. Menurut dia, ulat pemakan daun rambutan warnanya hijau seperti daun. Ulat itu menempel pada daun dan memakannya hingga habis.
Entin mengatakan, ulat hantu menyerang daun rambutan mulai dari bagian pucuk paling atas lalu merangsek ke bagian tengah dan langsung ke bawah. "Setalah daun habis, ulat itu ikut menghilang. Oleh karena itu kami menamakannya 'hileud jurig'," kata dia.
Disebutkannya, serangan ulat hantu telah terjadi sejak pekan lalu. Ulat itu muncul setalah cuaca di Subang tidak menentu yakni panas terik di siang hari dan turun hujan pada petang hingga malam hari.
Serangan ulat biasanya terjadi malam hari dan pada pagi hari daun rambutan sudah pada "burindil". "Serangan ulat itu sangat mengerikan," ujar Entin. PRLM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar