Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Sabtu, 16 April 2011

Pelaku Pegang Perut Sebelum Bom Meledak di Masjid Polresta Cirebon

CIREBON, ReALITA Online — Saat khotbah salat jumat, pelaku bom bunuh diri di Masjid Polresta Cirebon juga terlihat menyender ke tembok, tidak lurus memandang mimbar. Sesaat sebelum bom meledak, pelaku terlihat memegang perutnya.

Ulah pelaku tersebut disaksikan oleh Kasat Narkoba Polresta Cirebon AKP Tri Silayanto di kantornya, Jumat (15/4/2011).

Tri saat itu masuk ke masjid, berada di saf ketiga yang sejajar dengan pelaku. Pelaku bersender di tembok, dekat pintu, sebelah selatan dalam masjid.

"Saya tidak curiga. Tetapi orang yang di dalam masjid kan semuanya melihat ke mimbar, kalau si pelaku itu posisinya miring, sepertinya dia melihat situasi. Berbeda sama yang lain yang melihat ke arah mimbar," jelas Tri.

Tri melanjutkan setelah khotbah, dan lalu imam berdoa kemudian melantunkan iqamat, saat itu orang-orang di dalam masjid itu berdiri. Lalu pelaku berdiri menuju saf kedua, yang di mana posisinya saat itu tepat di belakang Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco.

"Saya lihat tangannya terus memegang perut kemudian meledak. Dia itu pakai jas seperti ustad-ustad. Mimik wajahnya tenang," jelasnya. Tri pun mendeskripsikan pelaku berusia kurang dari 25 tahun, dan wajahnya lembut.

Polresta Cirebon Masih Ditutup

Markas Polres Kota Cirebon hingga Jumat (15/4/2011) sekitar pukul 20.43 WIB masih ditutup. Pintu gerbang masuk masih dijaga ketat oleh sejumlah polisi. Warga juga masih terlihat berkerumum di depan Mapolresta Cirebon.

Mereka ingin mengetahui kondisi yang terjadi di dalam markas polresta. Hingga Jumat malam, Kepala Polres Cirebon Kota Ajun Komisaris Besar Herukoco masih menjalami perawatan di RS Umum Pertamina Cirebon.

Menurut Direktur RS Pertamina, Zaenal Arifin, ditemukan sekitar empat paku dan 20 mur pada tubuh kapolresta. Sementara di RS Pelabuhan, jumlah korban luka yang masih dirawat sebanyak 19 orang.

Menurut petugas Pelayanan Pelanggan dan Pemasaran RS Pelabuhan Cirebon, Yeni Rahmawati, dari jumlah tersebut, dua orang merupakan warga sipil, dua PNS Polri, dan sisanya merupakan anggota polisi.

Pelaku Peledakan Berusia 20-25 Tahun

Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo mengungkapkan bahwa orang yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon Jumat siang diperkirakan berusia antara 20 hingga 25 tahun.

Kapolri ketika berada di Mapolresta Cirebon Jumat sore juga menegaskan kembali, berdasarkan luka pada jenazah orang yang diduga pelaku itu, kemungkinan besar bom dililitkan pada perut pelakunya.

Jasad orang yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri, sekitar pukul 16.24 WIB, telah dibawa ke Rumah Sakit Polri dr Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Timur mengatakan bahwa Polri masih melakukan penyelidikan dan pengembangan terkait kasus ledakan bom di Masjid Al Dzikro Mapolresta Cirebon.

Pihaknya masih belum tahu jenis bom yang digunakan pelaku dan pihaknya masih terus melakukan langkah-langkah pengembangan selanjutnya.

Kapolri menambahkan, kejadian ledakan bom tersebut merupakan yang pertama di Cirebon dan berharap tidak akan terulang kembali.

Ia juga meminta jajaran kepolisian dan masyarakat Cirebon untuk meningkatkan kewaspadaan dan keamanan.

Sedangkan dari 26 korban ledakan yang sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Pelabuhan, 21 orang masih dirawat dan lima orang sudah diperbolehkan pulang.Korban lainnya yakni, Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco menjalani operasi di RS Pertamina. detikNews, Kompas.com, ANT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar