Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Kamis, 29 September 2011

Akibat Kekeringan 8.426 Hektar Puso

SUBANG, ReALITA Online — Hingga akhir Agustus 2011 lalu, lahan padi seluas 8.426 hektar di Jawa Barat puso (gagal panen) akibat kekeringan. Mayoritas terjadi di Kabupaten Cirebon, Indramayu, Ciamis, dan Tasikmalaya.

Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat Arif Santosa di Balai Besar Padi Sukamandi, Kabupaten Subang, Rabu (28/9/2011), mengatakan, luas kekeringan diperkirakan bertambah menjadi sekitar 9.800 hektar pada pertengahan September ini. Namun, data masih dalam proses verifikasi.

Kekeringan umumnya terjadi di persawahan tadah hujan. Tanaman tak tertolong karena sumber air mengering saat padi seharusnya masih membutuhkan air. Perbedaan cuaca dengan tahun lalu juga membuat sebagian petani berspekulasi dengan menanam padi lagi meski berisiko kekeringan.

Situasi berbeda dengan tahun lalu karena hujan masih turun saat musim kemarau. Sepanjang tahun 2010, luas lahan di Jawa Barat yang ditanami hingga tiga kali diperkirakan mencapai 150.000 hektar, antara lain, karena air selalu tersedia.

Tahun ini situasinya lebih kering. Sebagian persawahan irigasi teknis di pesisir utara bahkan dilaporkan kekurangan air. kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar