Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Kamis, 22 Desember 2011

Karyawati Kesurupan, ‘Ngoceh’ dalam Bahasa Korea


PT Sung Won
KARAWANG, ReALITA Online — Puluhan Karyawati pabrik garmen PT Sungwon yang berlokasi di Jalan By. Pass Karawang, Tanjungpura, Karawang, mendadak kesurupan teriak – teriak, diantaranya ada yang “ngoceh” nya memakai bahasa Korea, Kamis (22/12) pagi sekitar pukul 08:30.
Akibat adanya kesurupan massal tersebut, membuata panik seluruh karyawan, mereka pada ketakutan akan terjadi kepada yang lainnya.
Satu persatu karyawati yang sedang bekerja tiba-tiba tubuhnya  lemas, lalu bangun matanya metotot sambil teriak – teriak yang tidak jelas apa yang dikatakannya, karena memakai bahasa Korea.
Korban kesurupan massal tersebut dibawa ke polyklinik yang ada di kawasan pabrik, tidak lama kemudian didatangkan ustad dari kampung setempat yang bisa menyembuhkan  orang yang kesurupan.
Pihak manajemen PT Sungwon,  setelah koordinasi dengan pimpinannya kemudian meliburkan semua karyawan pabrik tersebut. Pihak perusahaan khawatir karyawan yang kerusupan lebih banyak lagi, kata satu Satpam yang jaga siang itu.
Pada pukul 10:00, karyawannya pabriki ini diperintahkan pulang tidak melanjutkan pekerjaannya,  sampai kondisi di sekitar pabrik “aman” dari pengaruh mahluk halus, sedangkan yang kesurupan setelah sembuh diperintahkan supaya libur beberapa hariu sampai kondisi kesehatannya pulih.
Beberapa karyawan yang ditemui Pos Kota, mengatakan pertama terjadinya kesurupan massal,  berasal dari tempat bekerja di Lane 13, di lane ini puluhan karyawati tiba tiba kesurupan, menjalkar ke lane  lainnya.
“Diantara mereka ada yang teriak – teriak  terus bicaranya memakai bahasa Korea,” ujar Neneng, bagian produksi.
Kemudian karyawati lainnya mengatakan, penyebab terjadinya kesurupan massal,  mungkin “penghuni”  pabrik ini merasa terganggu karena di pabrik ini ada yang bekerja sampai malam alias “ngalembur”  terus, ucapnya.
Sementara itu Slamet, Satpam pabrik ini, membenarkan  terjadinya kesurupan missal  di pabrik ini sudah  tiga kali kejadian serupa. “ Pertama  tahun 1997 kedua tahun 2010 dan sekarang ini,  semua waktunya pada bulan Desember menjelang Natal dan Tahun Baru, ujar Slamet.  poskota

Tidak ada komentar:

Posting Komentar