Ciri-ciri flu singapura |
BEKASI, ReALITA Online — Belakangan
ini, para orangtua di Kota bekasi diresahkan dengan penyakit yang disebut
sebagai flu singapura yang menyerang anak mereka. Penyakit yang dalam bahasa
kedokteran disebut penyakit tangan, kaki, dan mulut atau Hand Foot Mouth
Disease (HFMD) itu memang mudah menular dengan gejala dan penampilan yang
menakutkan.
Salah satu
penderita Yasmin Sri Quinna (1,3 tahun), warga Perumahan Bekasi Timur Regency 3
RT09/21, Cimuning Mustikajaya ini sejak tiga hari terakhir mengalami bintik-bintik
merah diseluruh tangan dan kakinya.
Ibunda Yasmin,
Wiwik (31), mengisahkan, putrinya demam 38 derajat celsius dan muncul
bintik-bintik merah kecil di tubuhnya. Wiwik segera membawa Yasmin ke dokter
spesialis anak di RS Permata Mustikajaya. Saat itu dokter anak menyatakan bahwa
Yasmin terkena flu singapura.
”Saya pernah
dengar tentang flu singapura, anak tetangga saya juga kena. Kata dokter,
penyakit ini mudah sembuh. Namun, gejala awal seperti demam dan bintik-bintik
merah membuat kami khawatir dia terkena demam berdarah dengue,” kata Wiwik,
sembari menambahkan, dua orang anak tetangganya mengalami penyakit serupa, “Kata
dokter juga sekarang sedang marak penyakit itu,” imbuhnya.
Sementara itu
kepala puskesmas Mustikasjaya Abdul Khalik menuturkan,
hingga saat ini belum ada warga di kecamatan Mustikajaya yang terkena penyakit
Flu Singapura,”Saya tidak tau, mungkin warga belum melapor ke
puskesmas,” tuturnya.
Terpisah,
Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota
Bekasi Tetty Manurung mengatakan, penyakit flu
Singapura sangat menular. Penyakit ini merupakan penyakit umum atau biasa
terjadi pada kelompok masyarakat yang padat dan menyerang anak-anak usia 2
minggu sampai 5 tahun.
Kasus penyakit
tersebut, kata Tetty di Kota Bekasi masih jarang. Di Kota Bekasi sendiri pada
tahun 2011 lalu yang terdata di dinkes hanya ada 2 kasus yang menyerang warga
Medansatria, "Kalau untuk saat ini kami belum menerima laporannya,”tuturnya.
Pen yebab
penyakit tersebut, kata Tetty yaitu virus yang bernama Coxsackie dan kelompok
enterovirus lain. Keluarga besar enterovirus biasa hidup di enteron (usus).
Virus dari usus keluar melalui tinja yang kemudian mencemari air dan makanan.
“Penularan
langsung dapat melalui cipratan cairan bersin atau batuk, air liur, atau tinja.
Penularan kontak tidak langsung melalui barang, handuk, baju, peralatan
makanan, dan mainan yang terkontaminasi. Begitu masuk ke dalam tubuh, virus berkembang
biak di dinding tenggorokan dan dinding usus lalu menyebar ke organ yang
disasar. Virus Coxsackie dan enterovirus tertentu memilih kulit dan selaput
lendir mulut sehingga biasanya tangan, kaki, dan mulut yang diserang,”paparnya.
Gejala yang
dialami pada awal penyakit, lanjut Tetty antara lain, demam sekitar 2-3 hari,
sakit tenggorokan dan mulut, lesu, batuk, pilek, dan nafsu makan hilang. Lalu
kata Tetty, diikuti muncul merah-merah di mulut dan diikuti bintik berisi
cairan. Ada yang menyerupai sariawan sehingga menimbulkan rasa sakit. Bintik
merah berisi cairan juga muncul di tangan dan kaki. Umumnya merah kecil-kecil,
tapi bisa juga lebar seperti eksim.
”Anak menjadi
sulit tidur, rewel kesakitan, sulit menelan, dan tidak bisa makan. Gejalanya mirip
serangan penyakit lain, seperti campak, cacar air, atau sariawan. Diharapkan
orang tua waspada dengan kondisi anak, bila anak mengalami gejala seperti itu,
harus segera di bawa kedokter.Terlebih jika anak menolak makan dan muntah
terus. Dan yang lebih penting membiasakan hidup bersih dan sehat,”tandasnya. JPNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar