Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Sabtu, 14 Januari 2012

Penyakit Flu Singapura Serang Bekasi


Ciri-ciri flu singapura
BEKASI, ReALITA Online — Belakangan ini, para orangtua di Kota bekasi diresahkan dengan penyakit yang disebut sebagai flu singapura yang menyerang anak mereka. Penyakit yang dalam bahasa kedokteran disebut penyakit tangan, kaki, dan mulut atau Hand Foot Mouth Disease (HFMD) itu memang mudah menular dengan gejala dan penampilan yang menakutkan.
Salah satu penderita Yasmin Sri Quinna (1,3 tahun), warga Perumahan Bekasi Timur Regency 3 RT09/21, Cimuning Mustikajaya ini sejak tiga hari terakhir mengalami bintik-bintik merah diseluruh tangan dan kakinya.
Ibunda Yasmin, Wiwik (31), mengisahkan, putrinya demam 38 derajat celsius dan muncul bintik-bintik merah kecil di tubuhnya. Wiwik segera membawa Yasmin ke dokter spesialis anak di RS Permata Mustikajaya. Saat itu dokter anak menyatakan bahwa Yasmin terkena flu singapura.
”Saya pernah dengar tentang flu singapura, anak tetangga saya juga kena. Kata dokter, penyakit ini mudah sembuh. Namun, gejala awal seperti demam dan bintik-bintik merah membuat kami khawatir dia terkena demam berdarah dengue,” kata Wiwik, sembari menambahkan, dua orang anak tetangganya mengalami penyakit serupa, “Kata dokter juga sekarang sedang marak penyakit itu,” imbuhnya.
Sementara itu kepala puskesmas Mustikasjaya Abdul Khalik menuturkan, hingga saat ini belum ada warga di kecamatan Mustikajaya yang terkena penyakit Flu Singapura,”Saya tidak tau, mungkin warga belum melapor ke puskesmas,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi Tetty Manurung mengatakan, penyakit flu Singapura sangat menular. Penyakit ini merupakan penyakit umum atau biasa terjadi pada kelompok masyarakat yang padat dan menyerang anak-anak usia 2 minggu sampai 5 tahun.
Kasus penyakit tersebut, kata Tetty di Kota Bekasi masih jarang. Di Kota Bekasi sendiri pada tahun 2011 lalu yang terdata di dinkes hanya ada 2 kasus yang menyerang warga Medansatria, "Kalau untuk saat ini kami belum menerima laporannya,”tuturnya.
Pen yebab penyakit tersebut, kata Tetty yaitu virus yang bernama Coxsackie dan kelompok enterovirus lain. Keluarga besar enterovirus biasa hidup di enteron (usus). Virus dari usus keluar melalui tinja yang kemudian mencemari air dan makanan.
“Penularan langsung dapat melalui cipratan cairan bersin atau batuk, air liur, atau tinja. Penularan kontak tidak langsung melalui barang, handuk, baju, peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi. Begitu masuk ke dalam tubuh, virus berkembang biak di dinding tenggorokan dan dinding usus lalu menyebar ke organ yang disasar. Virus Coxsackie dan enterovirus tertentu memilih kulit dan selaput lendir mulut sehingga biasanya tangan, kaki, dan mulut yang diserang,”paparnya.
Gejala yang dialami pada awal penyakit, lanjut Tetty antara lain, demam sekitar 2-3 hari, sakit tenggorokan dan mulut, lesu, batuk, pilek, dan nafsu makan hilang. Lalu kata Tetty, diikuti muncul merah-merah di mulut dan diikuti bintik berisi cairan. Ada yang menyerupai sariawan sehingga menimbulkan rasa sakit. Bintik merah berisi cairan juga muncul di tangan dan kaki. Umumnya merah kecil-kecil, tapi bisa juga lebar seperti eksim.
”Anak menjadi sulit tidur, rewel kesakitan, sulit menelan, dan tidak bisa makan. Gejalanya mirip serangan penyakit lain, seperti campak, cacar air, atau sariawan. Diharapkan orang tua waspada dengan kondisi anak, bila anak mengalami gejala seperti itu, harus segera di bawa kedokter.Terlebih jika anak menolak makan dan muntah terus. Dan yang lebih penting membiasakan hidup bersih dan sehat,”tandasnya.  JPNN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar