![]() |
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi |
BEKASI,
REALITA Online —
Pembangunan sipon atau terowongan untuk memisahkan Kali Tarum Barat dan Kali
Bekasi menyebabkan kualitas air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta
Bhagasasi dan Tirta Patriot menurun.
Kedua
produsen air bersih yang melayani warga Kota dan Kabupaten Bekasi itu tak lagi
bisa mengambil air dari Tarum Barat yang kualitasnya masih terjamin. Tarum
Barat bersumber dari Waduk Jatiluhur, Purwakarta.
Sipon
di sebelah selatan pintu air Kali Bekasi itu dibangun untuk kepentingan warga
DKI Jakarta. Fungsinya menyuplai air yang kualitasnya masih bagus langsung ke
Ibu Kota. "Perusahaan air bersih Bekasi hanya mendapat air Kali
Bekasi," kata Direktur PDAM Tirta Bhagasasi Wahyu Prihantono, Rabu, 8
Februari 2012.
Sementara
kualitas air Kali Bekasi, kata Wahyu, telah tercemar limbah industri dari
bagian hulu seperti daerah Cileungsi. Selain itu, pencemaran bakteri e-coli sangat
tinggi dari rumah tangga. "Faktanya air baku PDAM Bekasi kualitasnya turun
karena sumbernya telah tercemar," katanya.
Pembangunan
sipon sepanjang 98 meter diperkirakan kelar tahun ini. Lebar terowongan air ini
mencapai enam meter dengan kapasitas debit air pada posisi normal 16,7 kubik
meter per detik.
Wakil
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi Sutriyono mengatakan,
seharusnya pemerintah daerah berani mengambil air dari Kali Malang, terusan
Kali Tarum Barat, yang kualitasnya masih bersih. "Aliran air dari Tarum
Barat merupakan otoritas alam yangt melintas di wilayah Kota Bekasi," kata
dia.
Menurut
Sutriyono, jika hendak mengambil air baku dari aliran tersebut, pemerintah
daerah hanya perlu berkoordinasi dengan Perum Jasa Tirta, pemilik Kali Tarum
Barat. "Tak perlu ke DKI Jakarta," katanya.
Pelayanan
air bersih dua PDAM di Kota Bekasi baru mencapai 28,98 persen atau 13 ribu
pelanggan dengan kapasitas air yang sudah dimanfaatkan warga sekitar 1.500
liter per detik.
Jumlah
tersebut dinilai masih minim sehingga Pemerintah Kota Bekasi menargetkan
tambahan cakupan pelayanan 47,38 persen. Target ini akan dipenuhi secara
bertahap hingga 2016 mendatang.
Upaya
yang dilakukan dalam rencana pengembangan pada 2012, antara lain mendongkrak cakupan
pelanggan dengan menambah empat sistem pengelolaan air minum (SPAM). Empat SPAM
itu adalah SPAM Telukbuyung, Bekasi Utara, produksi airnya ditingkatkan menjadi
3.200 liter per detik. Lalu membangun SPAM Cikeas baru dengan kapasitas 200
liter per detik.
Kemudian
membangun SPAM Margahayu, Bekasi Timur, di atas lahan seluas satu hektar dengan
kapasitas 200 liter per detik, dan SPAM Cikunir dengan kapasitas 500 liter per
detik. tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar