![]() |
| bayi kembar anak dari pasangan Oni-Meifriyanti |
BEKASI, ReALITA
Online — Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi, Jawa Barat, akan melibatkan
tim ahli dari Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung untuk perawatan bayi kembar
siam dalam satu tubuh.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk mendapat bantuan tim ahli dari
Bandung mengingat keterampilan kami masih terbatas," kata Dirut RSUD Kota
Bekasi Titi Masrifahati di Bekasi, Minggu (3/6/2012).
Bayi kembar siam berjenis kelamin perempuan
tersebut lahir pada 31 Mei 2012 di Rumah Sakit Kartika Husana, Tambun,
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Akibat belum memenuhi syarat perawatan di RS
Cipto Mangunkusumo, Jakarta, maka dirujuk untuk sementara ke RSUD Kota Bekasi.
Bayi tersebut merupakan anak pasangan Oni (39)
yang berprofesi sebagai sopir angkutan umum dan Meifriyanti (28) yang
berprofesi sebagai ibu rumah tangga, warga Jalan Manggo RT 06/02, Mekarsari
Timur, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Menurut Titi, pasien kembar siam dalam satu
tubuh itu merupakan kasus perdana yang ditangani pihaknya, sehingga butuh
penanganan yang ekstra cermat.
"Kami sedang upayakan stabilisasi kondisi
klinis, dan lakukan observasi organ-organ tubuh bagian dalam untuk mengetahui
penyatuan organnya mana saja," katanya.
Menurut dia, pembiayaan selama di RSUD akan
dibebankan pada anggaran Jaminan Persalinan (Jampersal) dan sedang dibuatkan
usulan agar mendapat bantuan dari Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)
Kementerian Kesehatan.
"Rencananya sampai besok, Senin (4/6/2012),
akan dilakukan pemeriksaan lanjutan yang dapat kami upayakan. Setelah lengkap,
baru akan diputuskan langkah selanjutnya bersama-sama dengan pihak
keluarga," ujarnya.
Menurut dia, hingga Minggu malam, kondisi pasien
masih relatif stabil. Penanganan dilakukan dengan penuh kecermatan mengingat
belum diketahui pasti kelengkapan organ dalam dari pasien tersebut.
Wali kota Bekasi Rahmat Effendi, mengimbau tim
medis RSUD untuk memberikan pelayanan yang terbaik meski yang bersangkutan
berasal dari keluarga tidak mampu.
"Bayi tersebut termasuk lahir dengan berat
rendah, maka perlu pananganan dan pemantauan khusus," ujarnya. kompas

Tidak ada komentar:
Posting Komentar