SUBANG, ReALITA Online — Lokalisasi prostitusi dan tumpukan
sampah di Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang,Jawa Barat, sampai saat ini merupakan
masalah yang tak kunjung selesai. Kedua masalah tersebut kerap menjadi keluhan dan
meresahkan warga setempat.
Camat Pamanukan, Rukendi, menyampaikan
hal itu pada acara penutupan rangkaian peringatan Hari Jadi ke-102 Pamanukan di
Halaman Kantor Kecamatan Pamanukan, Subang, Selasa (12/6/2012).
Dalam kegiatan itu hadiri Pelaksana
Tugas (Plt.) Bupati Subang, Ojang Sohandi, beserta sejumlah pejabat Pemerintah
dan Kapolres Kabupaten Subang, Ajun Komisaris Besar Awal Chairudin.
Rukendi mengaku kesulitan untuk menangani
tumpukan sampah di daerahnya karena menimbulkan bau menyengat dan berpotensi penyebab
penyakit.
Selain itu, sampah yang berserakan di
tempat penampungan sementara (TPS) Rancasari di daerahnya kerap tidak terangkut
ke tempat penampungan akhir (TPA), sehingga membuat kondisi jalan semakin samrawut.
“Kami meminta agar Pemkab Subang dan
sejumlah pihak terkait turut membantu menyelesaikan masalah ini,” pintanya.
Selain sampah, Rukendi juga menyebutkan
keberadaan lokalisasi prostitusi di Perempatan Celeng, Pamanukan, yang
meresahkan masyarakat. Dia meminta agar jajaran petugas dari Polres dan Pemkab
Subang segera mengatasi masalah itu sampai tuntas.
Kondisi tersebut tidak terlepas dari
lokasi Kecamatan Pamanukan yang terletak di persilangan jalan nasional dan
jalan provinsi. Pamanukan menjadi penghubung jalur pantai utara (Pantura) Pulau
Jawa dengan Kota Bandung, sehingga menjadikannya pusat pertumbuhan ekonomi
daerah.
Di tempat yang sama, Plt. Bupati
Subang, Ojang Suhandi mengaku masih berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait
untuk mengatasi kedua masalah tersebut. “Masalah sampah nanti akan kami
tindaklanjuti dan kami tertibkan,” ucapnya.
Sementara untuk masalah lokalisasi
prostitusi di Perempatan Celeng, dia mengaku belum bisa merelokasinya. Saat
ini, pihaknya masih melakukan pembinaan dengan para pekerja seks komersial
(PSK) agar keberadaan mereka tidak meresahkan masyarakat.
“Untuk saat ini belum saatnya
merelokasi mereka. jika nanti perlu direlokasi, tentu akan kami lakukan,”
katanya. Sumber: PRLM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar