Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Selasa, 12 April 2011

Arifinto Akhirnya Menyatakan Mundur dari DPR

JAKARTA, ReALITA Online — Akhirnya Arifinto berjiwa besar dan menyatakan mundur dari DPR. Insiden membuka konten porno yang kebetulan dibidik kamera wartawan, membuat heboh dan mengundang beragam reaksi dari publik.

Terlepas disengaja atau tidak, peristiwa ini mencoreng nama baik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai partai dakwah yang antipornografi dan kemaksiatan. Sebelumnya, Yusuf Supendi, salah satu tokoh pendiri Partai Keadilan yang menjadi cikal bakal PKS, malah membongkar aib dengan menuding beberapa elit PKS melakukan penggelapan dana partai hingga isu poligami.

Lantas dengan mundurnya Arifinto berakhir pulakah gonjang-ganjing yang kian seru dengan sajian drama politik kekuasaan? Akan hancurkah PKS? Lalu seperti apa yang ada dalam pikiran seorang kader PKS menyikapi rangkaian peristiwa yang melilit para petinggi partai yang awalnya bernama Partai Keadilan ini?

Wati, seorang kader PKS menuliskan isi hatinya di status akun jejaring sosial facebook, Senin (11/4/2011). Apa yang diutarakannya setidaknya memberi gambaran kecil dari imbas apa yang terjadi di internal kader PKS.

"Dan tanpa gembar-gembor, PKS sudah banyak menjatuhkan sanksi kepada kader-kadernya yang terbukti melanggar AD/ART dan etika. Memalukan kami? TIDAK. Tapi sebagai pembelajaran bagi kami. Ya! Kenapa harus malu untuk mengakui dan bertobat kalau terbukti salah. Hanya iblis yang sombong untuk mengakui kekeliruan diri," begitu ia mengurai.

Wati kembali menulis, "Gara-gara begini kami jadi berhenti? Tidak. Takkan pernah, karena dakwah ini tidak ditentukan satu dua orang."

Inikah partai dakwah? "Ya, 100 persen kami tak pernah sangsi. Kok ada yg berbuat begitu? Husnudzon di awal, itu perintah Allah dan tuntunan Nabi. Kalau memang terbukti, hukum yang akan bicara. Apa ada orang yang tidak pernah berbuat salah?"

Menodai partai dakwah? Wati mengutarakan pandangannya, "Kalau terbukti noda itu tinggal dibersihkan." Kalau tidak bisa dibersihkan? "Diamputasi (pecat)," tandasnya.

Menurut Wati, dirinya berdakwah bukan untuk berharap puja-puji atau takut dicaci. "Allah-lah tujuan kami. Kalau ada yang bersalah di antara kami, Allah pula sudah memberi guide, bertobat dan dimaafkan atau kalau tidak mau bertobat sungguh azab Allah sangat pedih hanya dibanding caci maki!

Dia juga mengkhawatirkan dampak psikologi dari kasus yang membelit elit PKS pada kader di tingkat bawah. "Kasihan kader lapisan bawah yang ikhlas berjuang dan tsiqoh pada qiyadah," ungkapnya.

Wati menambahkan, tapi qiyadahnya sudah pada menyimpang, hidup bergelimang dunia. "Saya akan katakan: "Kasihinilah dirimu sendiri, yang hidup bergelimang prasangka dan dusta. Kasihinilah dirimu sendiri, yang lebih memilih menyendiri diterkam srigala dibanding teguh dalam jamaah penuh berkah. Kasihinlah dirimu sendiri yang tiada henti sibuk mengorek orang lain, tapi melupakan aib diri sendiri. Hasbunallah wani'mal wakil. Kami yakin," pungkasnya.

Seperti diberitakan, hari ini, di hadapan pewarta di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Arifinto mengumumkan keputusannya mundur sebagai anggota dewan.

“Saya, Arifinto, anggota DPR Fraksi PKS, selaku perintis dan pendiri Partai Keadilan, saya terpanggil dan bertanggungjawab demi kebesaran partai saya. Atas pemberitaan diri saya, saya minta maaf atas seluruh kader. Tanpa paksaan pihak manapun demi kehormatan diri, setelah pernyataan ini saya akan mengajukan untuk mundur dari jabatan sebagai anggota DPR,” kata Arifinto.

“Keputusan ini semoga membawa kebaikan dan pembelajaran bagi anggota DPR,” tandasnya. RO, okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar