
"Kami sedang memantau keberadaan NII di daerah ini," kata Kepala Bidang Humas Polda NTT, Kompol Antonia Pah kepada wartawan di Kupang, Rabu (26/4/2011).
Jaringan NII mulai marak merekrut anggotanya di Pulau Jawa dan daerah lainnya di Indonesia dengan cara mencuci otak dan mengganti kartu tanda penduduk (KTP) masyarakat yang berhasil dipengaruhi menjadi KTP NII.
Kegiatan keagamaan yang dipantau, menurut Antonia, tidak hanya kegiatan agama Islam, tapi juga Kristen. Selain itu, pihaknya juga memantau pergerakan organisasi keagamaan di daerah ini. Apalagi di NTT, terdapat berbagai aliran keagamaan, seperti Kristen Yahova, dan Kristen Sejati.
Namun, menurut dia, sejauh pantauan yang dilakukan, pihaknya belum menemukan adanya jaringan NII di NTT. "Kami belum temukan adanya jaringan NII," kata dia.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap pergerakan NII di daerah tersebut. Jika ditemukan adanya ajaran-ajaran yang tidak sesuai sebaiknya tidak terlibat. "Masyarakat diminta turut menjaga masuknya NII di daerah ini," katanya.
Sementara itu, Humas Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, David Sir mengatakan, pihaknya belum menemukan adanya jaringan NII yang masuk ke kampus. "Kami belum temukan adanya kasus NII di Undana," katanya.
Walau begitu, lanjutnya, pihak kampus terus melakukan langkah antisipasi saat menerima mahasiswa di Undana. "Kami periksa KTP dan keberadaan mahasiswa yang akan diterima di unversitas itu," katanya. okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar