
"Sejak mencuat kasus Lian, kami sudah menerima 400 laporan. Laporan itu tidak termasuk orang yang hanya curhat pernah dihasut anggota NII," kata mantan Camat NII Wilayah Tebet, Sukanto, kepada detikcom, Rabu (27/4/2011).
Dari ratusan laporan tersebut, lanjut pria yang biasa dipanggil Anto, paling banyak laporan berasal dari luar Jakarta. Anto yang juga Ketua Tim Rehabilitasi NII Crisis Center mengaku kewalahan dengan banyaknya laporan tersebut.
Setelah menerima laporan, ia dan tim baru menyusuri wilayah daerah Jawa Tengah seperti Purwokerto, Malang, Sendang dan Yogyakarta. Dari wilayah tersebut, Anto menemukan orang berprofesi buruh menjadi korban terbanyak penghasutan NII KW 9.
Rencananya, minggu depan ia akan mengidentifikasi dan mengumpulkan laporan yang benar-benar terkait dengan pergerakan NII KW 9.
"Kami kewalahan dengan banyaknya laporan itu. Minggu depan rencananya kami akan memberikan bagaimana cara trik penanganan korban NII," jelasnya.
Anto juga menceritakan sebagian pelapor enggan lapor ke polisi mengenai keluarganya yang menghilang. Kebanyakan alasannya adalah keluarga malu karena hal itu aib, polisi tidak merespons dengan baik dan bahkan ada yang khawatir bila lapor ke polisi mereka akan dimintai uang. detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar