Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Jumat, 15 April 2011

Penganiaya Satpam Summarecon Menyerahkan Diri

BEKASI, ReALITA Online — Dua dari empat pelaku penganiayaan yang mengakibatkan Hasan Ismail sampai tewas, akhirnya menyerahkan diri kepada polisi, Rabu (13/4). Dua pelaku RK dan RM mengakui perbuatannya menghabisi satpam Summarecon tersebut pada Jumat, (1/4) lalu.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Bekasi Komisaris Ade Ary Syam Indradi dalam keterangan persnya, Kamis (14/4) mengatakan, dua pelaku lain yang berinisial RB dan CR masih dalam pemburuan.

Lebih lanjut Ade menjelaskan kronologi kejadian yang terjadi di Jembatan Barokah Kampung Pintu Air RT 4 RW 3 Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria. Keempat pelaku yang mengendarai mobil APV warna hitam memasuki projek PT Summarecon untuk mencari temannya.

Karena gagal menemui orang yang dicari, keempatnya pun keluar melalui pintu lain yang sedang dijaga Hasan Ismail.

"Saat korban mengetuk kaca mobil mereka untuk melakukan pengecekan, salah satu penumpangnya berinisial RM tidak terima hingga terjadi keributan," kata Ade.

Kemarahan RM memancing emosi penumpang yang lain. RM dan RK keluar dari mobiluntuk menghampiri korban. Seketika itu juga mereka memukuli korban secara bersamaan dengan tangan kosong.

Dua penumpang lain, RB dan CR, ikut keluar dari mobil. Dengan berbekal golok, keduanya membantu rekannya menganiaya korban. "RB dan CR langsung mengayunkan golok itu ke arah korban yang tak bisa lepaskan diri karena dipegangi dua rekannya yang lain," kata Ade lagi.

Serangkaian tusukan golok yang diarahkan pelaku pun akhirnya merobohkan Hasan yang ditinggal pergi dalam keadaan tak sadarkan diri.Ade memperkirakan motif pelaku melakukan hal itu karena tersinggung dengan perbuatan korban yang sekadar menjalankan tugasnya.

"Namun motif sesungguhnya masih akan kami telusuri lebih lanjut sembari memburu dua pelaku lain," katanya. RO, PRLM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar