
“Yang sudah terdeteksi petugas kita ada 95 pohon jenis Jintung terserang ulat bulu tersebut. Tapi kita telah melakukan penyemprotan untuk mematikan ulat-ulat tersebut,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan, Wahid.
Ia mengatkan, selama tiga hari ini pihaknya tetap melakukan penyemprotan semua pohon yang telah terserang ulat tersebut. Namun, dari hasil laboratorium, katanya, ulat tersebut bukan ulat bulu seperti daerah Jawa Timur.
“Hasil laboratorium, ulat tersebut bukan seperti ulat bulu di daerah Jawa. Tapi hampir sejenis dan hanya sedikit perbedaannya. Maka itu,kita tetap waspada dan melakukan penyemprotan terhadap wabah itu,” ujar Wahid.
Dia mambahkan, aktifnya ulat tersebut pada malam hari. “Saat ini kan jadi ulat, setelah itu jadi kepompong, sesudah itu jadi sejenis kupu-kupu. Makanya, kalau pada malam hari bila ada lampu, binatang itu beterbangan dekat lampu tersebut,” jelas Wahid.
Namun, walaupun ulat tersebut tidak sama dengan ulat bulu seperti di Jawa, kata Wahid,pihaknya tetap memusnahkannya. Bahkan sudah koordinasi dengan Dinas Pertamanan untuk melakukan pemotongan.
Disebutkannya, ulat yang menyerang pohon tersebut cendrung memakan daun-daun. Untuk itu, kedepan akan melakukan antisipasi dengan obat infektisida yang lebih bagus. “Jadi kalau nantinya kita menggunakan obat tersebut, maka keberadaan ulat itu tidak berkembang biak,” katanya. RO, Waspada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar