
“Selama dua minggu terakhir, ada tiga pengusaha SPBU di Bekasi dan Karawang yang terpaksa kita skorsing selama seminggu,” jelas General Manajer Pertamina UPMS Region III, Hasto Wibowo, Senin, (25/4).
Selama satu minggu, lanjutnya, ketiga pengusaha SPBU tersebut tidak diberi pasokan BBM sama sekali. Ini untuk memberi efek jera terhadap pengusaha. “Mereka menjual BBM kepada pembeli yang menggunakan jerigen. Ini tidak dibenarkan, karena tidak sesuai dengan peruntukkannya,” ucapnya.
Bahkan tak hanya di Bekasi dan Karawang, sejumlah pengusaha SPBU di luar Jawa juga bernasib sama. Mereka kedapatan menjual BBM pada kendaraan besar yang tangkinya sudah diubah lebih besar.
“Sudah ada beberapa SPBU yang dikenakan skorsing seperti di Kendari, Kalimantan,” tambah Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Djaelani Sutomo.
Sebelumnya, anggota Komite Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Adi Subagyo mengungkapkan di beberapa daerah banyak kendaraan yang memodifikasi tangkinya lebih besar milik perusahaan atau industri mengisi BBM bersubsidi.
Ini sudah menyalahi. Karenanya, kita melakukan penyisiran di beberapa daerah seperti Sumatera, Kalimantan dan sebagainya,” jelasnya kepada Pos Kota.
Akibatnya, ia mengemukakan daerah sering terjadi antrean panjang kendaraan. Bahkan kuota BBM daerah tersebut yang seharusnya cukup, akhirnya menjadi tidak cukup. Karena banyak disedot kendaraan besar yang memodifikasi tangkinya dengan ukuran yang tidak wajar. esi, Pos Kota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar