Diketahui, pelaku teror ini adalah mantan karyawan di hotel tersebut yang telah dipecat. Menurut pengakuan Rahmadi kepada Waspada Online, Rabu,(25/5/2011) sore, motifnya hanya karena sakit hati.
“Saya sakit hati karena dipecat gara-gara dibilang enggak bisa bawa mobil, padahal saya bisa. Ada teman yang bilang ke pihak perusahaan saya enggak bisa bawa mobil, sehingga saya merasa dikhianati,” kata Rahmadi yang masih pengantin baru.
Menurut tersangka, aksi teror tersebut ia lakukan dengan melakukan SMS yang diketik dalam hurup kapital dan dikirimkan ke HRD hotel bernama Ferdinan. “Saya buat SMS itu jam delapan pagi dan isinya, DI BASEMENT ADA BOM DAN 80 DETIK LAGI MELEDAK. SMS itu saya kirim ke Ferdinan HRD hotel. Terus terang saya enggak ada niat, hanya ingin buat panik saja,” kata Rahmadi.
Tersangka tidak menyangka bakal ditangkap polisi atas perbuatannya.Pria berkulit putih itu mengaku sangat menyesal telah mengirimkan SMS teror tersebut. Apalagi, dia baru sebulan duduk di pelaminan bersama istri yang ia nikahi.
Kapolsekta Medan Kota, Kompol Sandy Sinurat menjelaskan, tersangka ditangkap di rumahnya. Penangkapan dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari pihak hotel, ada pengirim SMS teror melalui nomor yang tak dikenal.
Selanjutnya, pihak kepolisian melakukan penelusuran hingga akhirnya diketahui pemegang atau pemilik nomor ponsel tersebut berada di Kisaran. Namun Sandy enggan membeberkan keberhasilan mengetahui keberadaan tersangka di Kisaran.RO,Waspada online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar