Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Jumat, 29 Juli 2011

Air PDAM Tirta Tarum Belum Penuhi Standar Permenkes

KARAWANG, ReALITA Online — Kualitas air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tarum, Kabupaten Karawang sering dikeluhkan warga (konsumen). Pasalnya, air yang diproduksi oleh PDAM Tirta Tarum seringkali keruh dan mengandung banyak kotoran.

Direktur Lembaga kajian Madani Institute (MI) Karawang, Asep Irawan Syafei menuturkan, kinerja PDAM secara umum masih tergolong buruk. Indikasi itu terbaca dari tetap rendahnya cakupan pelayanan kepada masyarakat yang hanya mencapai 16,2 persen dari jumlah penduduk Karawang.

Dari investigasi dan penelitian yang dilakukan lembaganya, Asep mengatakan dari sisi kapasitas, PDAM mestinya telah mampu melayani minimal 34 persen dari keseluruhan warga di seluruh Kabupaten Karawang.

Bukan hanya itu, kata Asep, kualitas air yang diproduksi pun belum memenuhi syarat sesuai ketentuan yang diatur Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tetang persyaratan air minum. Buktinya, air yang selama ini berhasil didistribusikan PDAM belum layak untuk diminum.

"Bahkan seringkali air yang sampai ke kran-kran pelanggan dalam kondisi kotor dan berbau. Artinya, kebersihannya pun layak dipertanyakan. Sementara tarif dari harga air pengolahan PDAM dibebankan kepada masyarakat pelanggan dengan standar harga air layak minum," katanya.

Selain itu, Asep mengatakan kontinuitas pelayanan atau distribusi air baru sekitar 18 jam per hari. Hal ini berarti belum terpenuhinya standar pelayanan 24 jam per hari yang mestinya diberikan PDAM terhadap konsumen. Belum lagi tingkat kebocoran air, kata Asep, masih tinggi selama tahun 2010.

"Dari hasil investigasi dan penelitian yang kami lakukan, Kami dapat membuktikan, tingkat kebocoran air di pipa-pipa PDAM sampai 44,89 persen. Padahal standar nasional, maksimal kebocoran tidak lebih dari 20 persen," sebutnya.

Dari hasil penelitian tersebut, kata Asep, kebocoran akibat faktor teknis maupun non teknis menyangkut lemahnya kinerja pegawai PDAM. Bila melihat rapor PDAM seperti ini, maka sangat mendesak untuk segera dilakukan pembenahan secara menyeluruh. Pasalnya, selain memiliki misi bisnis, perusahaan daerah juga punya tanggungjawab sosial dalam melayani masyarakat Karawang.

"Jika melihat komposisi direksi beserta pegawai yang ada saat ini, kami sangat meragukan adanya progres perbaikan kinerja di tubuh PDAM di masa yang akan datang," ujarnya.

Direktur Utama PDAM, Yogie Patriana Alsyah, mengakui secara normatif dalam tubuh PDAM Tirta Tarum banyak persoalan yang perlu dibenahi. Yogie yang baru sebulan menjabat direktur utama akan melancarkan program peningkatan pendapatan perusahaan. PRLM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar