KARAWANG, ReALITA Online — Puluhan bangunan liar dan warung remang-remang di sekitar kawasan Stasiun Karawang, Kabupaten Karawang,Jawa Barat, diduga sebagai tempat prostitusi dan praktek judi, dibongkar paksa puluhan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpo PP), Kamis (28/7).
Petugas gabungan dari Satpol PP, kepolisian Polres Karawang, dan sejumlah petugas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Karawang melakukan pembongkaran untuk menertibkan bangunan liar yang berdiri di sepanjang pinggir rel kereta api.
Tidak hanya dibongkar, beberapa tempat diduga kerap digunakan tempat praktek prostitusi dan judi, petugas PT KAI membakarnya. Tindakan tersebut pun mengundang aksi protes puluhan penghuni bangunan laiar yang dibongkar tersebut.
"Sudah lima tahun saya membuka warung makan dan saya gunakan sebagai ladang untuk mencari makan. Kalau dibongkar seperti ini, saya mau usaha dimana lagi," kata Iis (38) salah seorang warga setempat.
Iis menegaskan, selama ini tidak ada yang melarangnya dan beberapa rekannya untuk membuka warung serta tempat tinggal di sekitra kawasan Stasiun Karawang walupun sadar bukan tanah hak miliknya.
"Kalau tidak boleh, seharusnya dari awal kami ditegur sebelum kami tinggal menetap di sini. Kalau seperti ini, kami yang repot harus tinggal di mana dengan barang-barang rumah tangga yang banyak," paparnya.
Aksi petugas membakar sejumlah gubuk bambu mengundang protes. Bahkan, beberapa warga sempat melakukan celotehan tak senonoh dan nyaris memancing petugas untuk baku hantam.
Puluhan warga yang tidak terima aksi yang dilakukan satpol PP dan petugas PT KAI, berbondong-bondong mendatangi Pos Satpam Stasiun Karawang.
"Kami merasa kecewa dan tidak terima dengan perlakukan petugas. Kami tinggal di sini pun tidak gratis. Setiap minggu kami harus menyetor uang keamanan ke oknum petugas PT KAI Karawang sebesar Rp 20.000, sehingga kami diperbolehkan berjualan dan tinggal di sekitar kawasan stasiun ini," uar Rosidi (45).
Rosidi menilai tindakan petugas sangat tidak manusiawi. Dia mengaku tidak pernah ada pemberitahuan sebelum adanya aksi tersebut, sehingga membuat warga sekitar kawasan stasiun pun kaget dan pasrah.
"Kalau sudah begini, kami bingung mau tinggal di mana. Gubuk tempat tinggal dibongkar. Warung kami tempat berjualan pun dibakar. Apakah ini manusiawi?," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Operasi Penindakan Satpol PP Karawang, Deni Harlan, mengatakan pembongkaran sejumlah bangunan liar dan warung remang-remang dilakukan sebagai upaya penertiban.Ini pun dilakukan atas keluhan masyarakat yang sering melihat banyak praktek prostitusi dan judi yang dilakukan di gubuk-gubuk tersebut.
Apalagi, kata Deni, berdirinya bangunan liar tanpa ijini di sepanjang pinggir rel kereta dinilai juga menganggu lancaranya arus lalu lintas kereta.
"Jelang Lebaran pasti lonjakan penumpang dan lalu lintas kereta semakin padat, bangunna liar ini dapat menganggu hal tersebut. Untuk memberikan rasa aman dan nyaman, maka kami perlu tertibkan," tegasnya. esi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar