Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Kamis, 29 September 2011

Tujuh Tahun Kacung Digerogoti Tumor

BEKASI, ReALITA Online — Potret kesehatan bagi keluarga miskin di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kian memprihatinkan. Salah satu di antaranya adalah Kacung (32) pasien miskin dari Cibitung telah menanti kurun 25 tahun supaya bisa berobat.

“Kami kirim ke RS Cipto Mangunkusuma (RSCM) karena kategori penyakit berat,” kata Ferry Johansyah, Ketua Layanan Kesehatan Dhuafa (LKD) Kabupaten Bekasi.

Pasien Kacung, ujar Ferry, menderita tumor di sekujur tubuh. Bahkan, tumor yang ada pada kakinya beratnya sekitar 15 kg. Warga Kampung Utan Salak T 13/05 Desa Kertamukti, Cibitung ini menderita penyakit ini sejak berumur 7 tahun.

Orangtua Kacung kesana-kemari mencari pengobatan, tapi selalu saja tidak mendapatkan pertolongan. Selain tidak memiliki biaya, juga tidak tahu prosedur untuk pengurusan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang memang terkesan berbelit.

Beruntung, LKD beberapa waktu lalu membantu Kacung untuk mendampingi berobat. “Dari proses perlengkapan persyaratan sampai mediasi ke rumah sakit, kita yang mendampingi,” ujar dia.

Pada Selasa 27 September 2011, Kacung tengah menjalani pemeriksaan lanjutan di RSCM. Menurut dokter, pasien Kacung akan menjalani sejumlah operasi, termasuk operasi plastic. “Semoga bisa cepat sembuh,” ujar Ferry.

80 Pasien Gratis

Layanan kesehatan gratis di LKD Kabupaten Bekasi, sejak Januari 2011 sudah melayani sekitar 80 pasien miskin yang dirujuk kategori sakit berat. Selain membuka layanan kesehatan cuma-cuma, LKD juga membantu menfasilitasi dalam nmemenuhi persyaratan Jamkesnas.

“Mereka umumnya tidak tahu prosedurnya dan kita yang membantu. Seerti tidak memiliki KTP kita bantu membuatkannya,” ujar Ferry.

Dia memeberitahukan bahwa relawan LKD sama-sekali tidak mendapat bayaran. Mereka bekerja dengan niat sosial. “Kami banyak dibantu aparat di kecamatan, kelurahan atau Puskesmas,” imbuhnya. Cie, Sumber: Pos Kota

Tidak ada komentar:

Posting Komentar