Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Kamis, 29 September 2011

LPJ Siswadi Setebal 1 Meter 3 Cm

BEKASI, ReALITA Online — Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Penyandang Cacat Indonesia (PPCI) berlangsung tanpa perhatian pejabat. Baik menteri mapun hingga pejabat di daerah hanya diwakilkan. “Ini bentuk lemahnya perhatian pejabat daerah kepada penyandang cacat,” ungkap Ketua DPC PPCI Kota Bekasi, Noorman.

Sejumlah tokoh tampak hadir, bahkan acara yang digelar di Islamic Center dan Hotel Horison, cukup megah dan meriah. Bahkan acara pembukaan dihadiri sekitar 400 peserta dari perwakilan PPCI seluruh Indonesia.

Acara pembukaan juga dihadiri Diani Inggrawati duta Indonesia yang mengikuti Miss Deaf World (Putri Kecantikan Khusus Penyandang Tuna Rungu Internasional).

Melalui penterjemah Rivita Alvi, Diani menyebutkan obsesinya untuk mendorong kegiatan social membantu para penyandang tuna rungu di Indonesia. “Saya ingin membantu anak tuna rungu di seluruh Indonesia,” paparnya.

Acara Munas yang dibuka Asisten Ahli Menteri Sosial Sahawiyah, Abdullah, ini juga diwarnai aksi Lenong Bekasi penyandang cacat. Limin pemain Lenong, tanpa memiliki kaki dan satu tangan.

Sahawiyah mengakui keterbatasan bantuan bagi para penyandang cacat. Ia juga menyebut jika masalah sosial tidak bisa hanya ditangani satu departemen.

Sahawiyah juga menyambut baik usulan pembentukan ‘Kota Layak’ bagi penyandang cacat. “Kita sangat mendorong jika ada daerah yang menciptakan Kota Layak tersebut. Baik dari sisi SDM, infrastruktur dan lainnya,” katanya.

LPJ 1 Meter 3 Centimeter

Ketua Umum PPCI, Siswadi, menyampaikan tidak bersedia dipilih kembali sebagai Ketua Umum. Siswadi yang menjabat dua periode sebagai Ketua Umum yang terpilih secara aklamasi. “Supaya regenerasi berjalan,” imbuhnya.

Siswadi juga telah menyiapkan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) setebal 1 meter 3 cm. Saking tebalnya, satu buku itu harus dibawa dengan gerobak dan dipandu dengan tempat kaca.

“Ini sebagai kelengkapan LPJ saja. Ya, kalau pun nanti dicatat dalam MURI, tetapi lebih utama adalah bentuk kepeduliannya kepada penyandang cacat,” tuturnya.

Sejumlah nama yang muncul seperti Ghufron Hasanil, disebut calon kuat menggantikan Siswadi. Walaupun banyak kalangan yang masih menginginkan dia untuk menjabat kembali. Cie,Sumber: Pos Kota

Tidak ada komentar:

Posting Komentar