Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Kamis, 13 Oktober 2011

Kepsek SDN Jatimulya VI Hentikan Guru Lewat SMS

BEKASI, ReALITA Online — Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Jawa Barat menyesalkan kepala sekolah memberhentikan guru SDN Jatimakmur VI secara sepihak. Apalagi disampaikan melalui pesan singkat. Seharusnya langsung menyampaikan pemberhentian kepada yang bersangkutan melalui tatap muka.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Saiful Bahri, menanggapi pemecatan Fironika Titik S. Mantan guru SD Ngeri Jatimakmur VI itu menceritakan kisah pemecatan dirinya per 11 Juli 2011 dalam kolom surat pembaca di sebuah surat kabar nasional.

"Saya sudah mengkonfirmasi kepada Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kecamatan Pondok Gede yang membenarkan hal tersebut," kata Saiful saat ditemui di kantornya, Rabu (12/10).

Namun pemberhentian tersebut dilakukan karena Fironika mengajar di dua sekolah sekaligus, yakni SDN Jatimakmur VI dan SDN lain di Jatiwaringin. "Kepala sekolahnya khawatir dia tidak akan fokus mengajar karena harus membagi konsentrasinya," ujarnya.

Menurut Saiful, pemberhentian Fironika adalah kewenangan sekolah. Meskipun secara prosedur, seorang guru honorer diperkenankan untuk mengajar di dua sekolah sekaligus.
"Dengan catatan yang bersangkutan mampu dan tidak mempengaruhi kinerja mengajarnya," kata Saiful.

Sesuai aturan yang berlaku, seorang guru memiliki tangung jawab mengajar secara tatap muka 24 jam per minggu. Namun, bila hal itu dilakukan di dua sekolah, maka tanggung jawabnya menjadi dua kali lipat.

Sementara itu, Fironika mengaku tidak mengetahui latar belakang pemberhentian dirinya dan kecewa dengan upaya pemberhentian melalui SMS. "Pada 17 Juli 2011 sekitar pukul 18.00 WIB, saya dapat SMS dari Kepala SDN Jatimakmur VI, Suparmi, bahwa saya tidak lagi mengajar di sekolah. Saya kaget dan tidak tahu apa maksud SMS itu," kata Fironika dalam kolom surat pembaca di salah satu media nasional edisi Selasa (12/10).

Pada 18 Juli 2011, ia datang ke sekolah dengan maksud mempertanyakan hal itu. Namun, salah satu guru memberitahunya bahwa pihak sekolah telah mendapatkan dua guru pengganti.

"Betapa kecewanya saya karena saya melamar ke sekolah itu baik-baik, tetapi kenapa saya diberhentikan hanya melalui SMS," tandasnya. Cieputra,PRLM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar