Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Sabtu, 08 Oktober 2011

Polisi Sudah Sepekan Intai Teroris di Bekasi

BEKASI, ReALITA Online — Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri, sudah sepekan mengintai sebuah rumah di Perumahan Pondok Cipta Blok E Nomor 167, RT 8 RW 8, Kelurahan Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, diduga teroris.

Mimih pemilik warung kopi yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah Yahya terduga teroris dalam kasus bom bunuh diri di Mapolres Cirebon Jawa Barat, kepada VIVAnews menuturkan hal tersebut.

“Ada tiga lelaki selalu beli kopi dan rokok sama makanan di warung saya mengaku dari Majalengka. Dia berniat cari kontrakan berikut lahan kosong untuk dibangun tower telpon seluler,” tutur Yahya seperti dikutip VIVAnews, Sabtu, (8/10/2011).

Tiga orang yang diduga kuat sebagai anggota Densus 88 berpakaian preman, itu selalu datang siang hari, dan sempat beberapa kali menanyakan rumah Ketua RT setempat.

“Mereka datang pakai motor bebek dan motor matic plat nomornya ditutup pakai lakban. Makanya saya curiga, jangan-jangan dia teroris,” kata Mimih.

Dia menambahkaan, terakhir ia melihat tiga pria tersebut, Kamis, (6/10/2011). Mereka sempat menyampaikan bahwa hari itu terakhir mereka datang. Salah satu dari mereka bilang, sudah dapat tanah di Bogor untuk dipasang tower. Tapi Mimih bertemu dengan tiga pria itu, sekitar pukul 08.00 WIB, Sabtu (8/10/2011).

"Hari Jumat tidak. Eh.. pas Sabtu datang lagi, tapi mereka ngaku sedang nyamar dan mau nangkap teroris. Saya kaget, karena tampangnya mencurigakan, satu orang jenggotan dan pakai sendal jepit. Saya kira orang itu teroris, apalagi plat nomor motornya ditutup lakban," tambahnya.

Ketika ditanya seputar terduga teroris, Mimih mengaku pada pukul 03.00 WIB Sabtu dinihari, Yahya masih sempat belanja rokok dan gula pasir. Sejak mengontrak di Pondok Cipta, Yahya selalu belanja di warung Mimih. "Beli rokok super setengah sama gula seperempat. Habis belanja langsung lari, kayaknya buru-buru," katanya.

Meski tidak terlalu kenal, tapi kata Mimih, sering melihat kalau Yahya selalu bawa komputer pakai motor.

Sementara itu dari pantuan VIVAnews.com, rumah terduga teroris saat ini masih dipasang garis polisi dengan penjagaan ketat dari aparat Polresta Bekasi Kota.

Di dalam pekarangan rumah tampak terlihat berbagai komponen komputer bekas. Sebuah motor jenis Suzuki Bravo B 4452 MF milik Yahya, masih terparkir dalam rumah tersebut. sumber: VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar