Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Rabu, 28 Desember 2011

Citarum Meluap Tiga Kecamatan di Karawang Terendam


Banjir di desa Bayur Lor, Cilamaya Kulon, Karawang
KARAWANG, ReALITA Online — Akibat luapan Sungai Citarum karena hujan deras mengguyur sejak Selasa (27/12) malam hingga Rabu (28/12) dini hari, tujuh desa di tiga kecamatan di Kabupaten Karawang,Jawa Barat terendam. Kendati banjir sudah mulai surut Rabu, (28/12) sore, akan tetapi ratusan rumah serta ratusan hektare sawah terendam.
Tiga kecamatan yang terendam banjir tersebut antara lain, Kecamatan Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon dan Banyusari. Sedangkan desa terendam di Kecamatan Cilamaya, yakni Cikarang, Bayur Lor dan Cikalong. Sedangkan di Kecamatan Banyusari dua desa yaitu Desa Jayamukti dan Desa Pamekaran.
"Ini banjir tahunan karena luapan Citarum. Beberapa desa yang terendam juga karena berada di bantaran Sungai Citarum. Penyempitan sungai dan hujan deras menjadi penyebab utamanya," kata Sultoni (38) salah seorang warga yang rumahnya kena banjir.
Sultoni menyebutakan, sudah lebih dari sepuluh tahun Sungai Citarum yang melewati Kecamatan Banyusari dan Cilamaya tidak pernah dinormalisasi. Sehingga penyempitan dan pendangkalan sungai penyebab meluapnya air sungai jika hujan seharian deras.
"Sebelumnya kami sudah sering mengeluh dan meminta agar sungai Citarum yang menaglir di Banyusari dan Cilamaya segera dinormaliasi sebelum musim penghujan tiba. Namun samapai sekarang, kejadian banjir luapan Citarum belum juga ada aparat Pemkab Karawang turun mengecek ke lokasi kejadian," tuturnya.
Banjir yang merendam tujuh desa tersebut sekitar satu meter atau setinggi lutut orang dewasa. Selain karena pendangkalan dan penyempitan sungai, meluapnya Citarum juga akibat sistem pembuangan yang tersendat dan tidak lancar.
Meskipun warga bantaran Citarum menganggap sebagai banjir tahunan, namun tidak membuat warga panik. Mereka tetap tinggal di rumah masing-masing berdiam diri di dalam rumah di atas bangku yang dibuat tinggi karena mereka enggan mengungsi sebab banjir seperti akan cepat surut cepat.
"Ini banjir sudah biasa, paling juga satu hari sudah surut kalau tidak hujan lagi. Banjir dengan ketinggian satu meter, kami rasa tidak perlu mengungsi," papar Komar (48) warga lainnya.
Banjir tersebut juga merendam ratusan hektare sawah yang seminggu lalu baru ditanami padi, sehingga akan mengalami pembusukan dan tergerus banjir.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemkab Karawang, H E Soemantri,SH mengatakan, sudah menerima laporan dan selanjutnya pihaknya akan melakukan pengecekan ke lapangan.
 "Jika warga korban banjir memerlukan bantuan logistik, maka kami segera akan realisasikan. Tapi kami perlu melihat dulu kondisi yang sebenarnya," ujarnya. chie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar