Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Selasa, 20 Desember 2011

Ratusan Siswa SMA Negeri 2 Unjuk Rasa

BEKASI, ReALITA Online — Ratusan siswa SMA Negeri 2 Kota Bekasi, Jawa Barat, berunjukrasa menuntut supaya mutasi Kepala Sekolah Agus Subrata dibatalkan. Di atas kain putih mereka membubuhkan tandatangan yang diserahkan ke Dinas Pendidikan Kota Bekasi.

Muhamad Dahlan, siswa kelas XII-IPA 5 yang juga koordinator aksi tersebut menyatakan, Dinas Pendidikan Kota Bekasi melakukan mutasi tidak mengedepankan prinsip kerja. “Kepala Sekolah kami bekerja sangat baik, sehingga kami merasa kehilangan beliau,” katanya.

Menurut dia, Agus masih memiliki masa kerja hingga 2014 bahkan telah berhasil mencetak siswa berprestasi seperti: juara olimpiade tingkat provinsi dan nasional.

Wakil Kepala Sekolah, Mahsun Royandi, juga mengungkapkan bahwa tahun 2010-2011 seluruh siswa tingkat akhir di sekolah tersebut 100 persen lulus dengan nilai memuaskan. Karena sekolah ini memang berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). “Dengan kenyataan ini pihak guru kecewa,” tandas Mahsun.

Dia lebih lanjut menerangkan, Agus berhasil membuat sistem pendidikan yang baik, memperhatikan kesejahteraan guru dan berani terbuka soal rancangan anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS).

“Hanya di sekolah ini saja RAPBS dibahas secara bersama dan tidak ada yang disembunyikan,” pungkas Mahsun.

Agus sendiri kini sebagai pengawas menengah di Dinas Pendidikan, sementara posisinya ditempati Ekowati yang sebelumnya menjadi Kepala Sekolah SMAN 12.

Kabid Administrasi Pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Roro Yoewati menegaskan, mutasi bukan hanya dialami Agus. Melainkan ratusan kepala sekolah serta guru mulai tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK di wilayah setempat.

Menurut Roro, mutasi dan promosi ini diberlakukan dalam rangka evaluasi kinerja yang mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah/madrasah.

“Jumlah keseluruhan tenaga guru yang dimutasi 471 orang. Sebagian di antaranya adalah kepala sekolah,” jelasnya. Copyright:Cieput,Sumber: Pos Kota

Tidak ada komentar:

Posting Komentar