Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Senin, 19 Desember 2011

Tim Dokter: Nunun Memang Alami Demensia

JAKARTA, ReALITA Online — Tim dokter Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, menyatakan Nunun Nurbaeti, tersangka kasus suap cek perjalanan memang menderita demensia. Demensia adalah satu kondisi pada seseorang yang mengalami penurunan kemampuan daya ingat serta daya pikir dan penurunan kemampuan tersebut menimbulkan gangguan terhadap fungsi kehidupan sehari-hari.

"Memang terjadi penurunan fungsi daya ingat. Jadi terjadi hambatan-hambatan jika yang bersangkutan ditanya mengenai informasi yang biasa diingat, kemudian kita ulang misalnya ditanya persis urutan pertanyaan itu terkadang dia lupa. Jadi kalau kata medis lebih tepatnya demensia," ujar dokter spesialis neurologi Joko Nafianto saat melakukan jumpa pers di RS Polri, Jakarta, Senin (19/12/2011).

Joko menjelaskan, dari hasil pemeriksaan kesehatan Nunun, demensia yang diderita adalah menurunnya fungsi luhur dengan derajat ringan sampai sedang. Dalam hal ini, menurut Joko, tim dokter telah melakukan beberapa uji coba untuk mengetahui apakah penyakit tersebut diderita Nunun.

"Contohnya ketika kita mengatakan supaya disebut nama benda, seperti buku, meja dan gelas. Pada saat beberapa waktu kalau kita tanyakan nama-nama yang saya sebut tadi, maka yang diucapkan hanya satu atau dua benda saja, tidak semuanya diucapkan oleh yang bersangkutan," jelasnya.

Dokter spesialis penyakit kejiwaan, dr Henny mengatakan penyakit demensia itu akan terlihat jika pasien ditanya pertanyaan berat seputar kasus-kasusnya. Hal itu diketahui, saat melakukan pemeriksaan kesehatan, Nunun terkadang bisa menjawab beberapa pertanyaan dokter.

"Jadi kalau ditanya identitasnya beliau bisa menjawab namanya dengan jelas, rumahnya, anak-anaknya, termasuk menantunya. Dan selama ini dia mengetahui pernah berada di Thailand juga," kata Henny.

Sebelumnya, Dr Andreas Harry, ahli neurolog, sempat memperlihatkan rekam medik dan hasil CT scan Nunun saat jumpa pers mengenai penyakit yang diderita Nunun, ketika awal kasus ini mencuat. Nunun dikatakan menderita penyakit severe memory loss (gangguan memory berat) yang akan berlanjut menjadi Demensia tipe Alzheimers.

Adapun, setelah menjalani rawat inap selama seminggu sejak Senin (12/12/2011) lalu di RS Polri, tim dokter menyimpulkan kondisi Nunun sudah membaik. Istri mantan Wakil Kepala Kepolisian RI Adang Daradjatun tersebut dinyatakan oleh tim dokter sudah dapat menjalani rawat jalan.

"Intinya kita sudah melakukan perawatan Nunun Nurbaeti. Kondisinya sudah membaik dibandingkan pada waktu dia dikirim ke RS ini. Dan tim dokter sudah memutuskan perawatan beliau (Nunun) sudah bisa dilakasanakan dengan rawat jalan," ujar Kepala RS Polri Brigjen (Pol) Budi Siswanto.

Meski demikian Budi tidak dapat memastikan, apakah usai melakukan pemeriksaan kesehatan itu, Nunun akan dapat kembali diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Kalau sudah rawat jalan itu sudah urusan KPK. Jadi kalau ditangani kemudian penyakit dia (Nunun) kambuh lagi, itu urusan KPK. Kita hanya menjalankan tugas mencari tahu penyakit dia, dan kesimpulannya kondisi yang bersangkutan sudah baik, jadi dia tidak perlu dirawatinapkan lagi," kata Budi. kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar