![]() |
| Perwakilan warga korban kekerasan Mesuji |
BANDARLAMPUNG, ReALITA Online — Kumpulan masyarakat
adat asli Lampung yang tergabung dalam Gerakan Tokoh Pencetus Klarifikasi Kasus
Mesuji meminta kasus sengketa lahan di Kabupaten Mesuji tidak dipolitisir untuk
kepentingan pihak tertentu.
Mereka juga
menuntut pihak-pihak yang selama ini tidak menyampaikan informasi yang akurat
tentang kondisi di Mesuji meminta maaf secara terbuka.
“Saya sebagai
warga merasa risih. Kami merasa tidak ada konflik,” kata perwakilan tokoh
pencetus klarifikasi kasus Mesuji, Sultan Sahrir saat menyampaikan tuntutan
tokoh adat Lampung.
Dia juga
meminta pelurusan citra Mesuji baik yang sempat tercoreng di mata nasional
bahkan internasional.
“Seharusnya
fakta-fakta yang berkembang disampaikan sesuai dengan peristiwa yang terjadi.
Jujur kita telah dizalimi dan difitnah oleh oknum yang tidak bertanggungjawab,
jangan politisir orang Lampung,” timpal perwakilan Pemuda Pancasila Kota
Bandarlampung Ari Meyzari.
Ari menilai
informasi yang tidak tepat tentang kondisi di Mesuji turut mempengaruhi minat
investor menamkan modal di Lampung.
“Akibat
peristiwa yang sudah pasti bukan di Lampung justru berdampak ketakutan para
investor,” tegasnya.
Ikut serta
dalam pernyataan sikap tersebut perwakilan masyarakat adat dari berbagai suku
yang tinggal di Lampung. okezone

Tidak ada komentar:
Posting Komentar