Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Kamis, 22 Desember 2011

Truk Pengangkut Tanah Merah Tabur Debu


truk pengangkut tanah merah
KARAWANG, ReALITA Online — Warga yang bermukim  di kiri dan kanan jalan raya utama sepanjang jalur Desa Tamelang, Kecamatan Purwasari hingga Pancawati Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, diresahkan debu tanah merah yang berjatuhan ke ruas jalan raya dari dalam truk tronton pengangkut tanah merah.
Beberapa penghuni rumah di sepanjang jalur tersebut maupun pengendara motor yang melewati jalur Cikampek – Karawang setiap hari  dan sebaliknya banyak yang mengaku menderita penyakit Ispa (saluran pernapasan) akibat menghirup debu tanah merah yang bertebaran di jalur Purwasari hingga Pancawati.
“Dalam seminggu ini kami sudah dua kali ke dokter berobat karena menderita Ispa,” ujar Bambang warga Cikampek yang kerja di Karawang.
“Padahal sudah pakai helm dan hidung ditutup masker. Tetapi debu tanah merah tetap ke hirup,”tuturnya.
Sedangkan pedagang makanan gorengan dan makanan jajajanan lainnya mengekeluhkan omset penjualannya berkurang karena langganannya tak mau beli dagangannya takut tercemar debu tanah merah.
Jalan Licin Bila Hujan
Udin pedagang tahu goreng di Desa Mekarjaya terpaksa menutp warung berdagangannya dengan plastik menghindari debu yang dikibatkan truk toronton pengangkut tanah merah yang melintas di jalur itu.
Bukan hanya dagangan yang tercemar debu, ia menghunjuk genteng rumah-rumah yang ad di jalur tersebut tampak berwarna kemermahan.
Setiap hari ratusan truk pengangkut tanah merah dari Tamelangke arah gerbang Tol Karawang Timur, Klari, untuk pengarugan lokasi proyek di daerah Bekasi.
Selain pencemaran debu tanah merah, juga ketika hujan jalan raya [enuh lumpur dan licin, sehingga kecelakaan sering terjadi terutama pengendara sepeda motor.
Masyarakat mengimbau kepada Dinas Perdagangan, Perindustrian, Pertambangan dan Energi tidak tutup mata. Dinas ini harus yang pertama bertanggugjawab pencemaran akibat debu tanah merah.
Usep warga Tamelang juga berharap kepada Dinas Prhubungan dan Saltantas Polres Karawang segera menindak sopir truk yang mengangkut tanah merah tidak menutup dengan terfal sebagai antasipasi debu tidak bertebaran  sepanjang perjalanan menuju lokasi pembuangan tanah merah tersebut.  Chie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar