Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Kamis, 22 Desember 2011

Tak Sinkron Potongan Dana Santunan Belanda


janda korban pembantaian Rawagede
KARAWANG, ReALITA Online — Versi beberapa janda korban pembantaian Rawagede dan kepala desa setempat, jumlah potongan dana santunan tidak sinkron. Beberapa keluarga korban menyebut santunan mereka dipotong separuh dari Rp 220 juta atau Rp 110 juta. Namun aparat setempat membantah dan menyatakan hanya memotong Rp 100  juta pekan lalu sesuai hasil kesepakatan bersama.
"Tidak benar Rp 110 juta. Kami hanya menerima Rp 100 juta. Setelah terkumpul dari seluruh keluarga penerima, uang itu akan dibagi rata ke 171 ahli waris lainnya yang tak mendapat santunan dari Pemerintah Belanda," kata Mamat, Kepala Desa Balongsari, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (21/12/2011).
Sembilan janda dan seorang saksi hidup, yakni Saih bin Sakam (almarhum) mendapat santunan sebesar 20.000 euro atau sekitar Rp 220 juta dari Pemerintah Belanda sebagai kompensasi atas kasus pembantaian tentara Belanda di Rawagede (kini Balongsari) 64 tahun silam. Mereka menerima dana tersebut langsung ke rekening mereka masing-masing.
Sejumlah keluarga korban yang dihubungi, Rabu siang menyatakan, terpaksa menyerahkan separuh dari jumlah uang yang diterimanya ke aparat desa yang kemudian dibagi ke ahli waris korban lain.
Beberapa mengaku ikhlas, karena berdasarkan hasil keputusan Pengadilan Den Haag, santunan hanya diberikan kepada 10 orang janda dan saksi hidup. Sementara 171 ahli waris lain tak mendapat bagian.
Santunan itu sempat memanaskan situasi di Balongsari, karena 171 ahli waris menuntut 50 persen santunan. Namun, beberapa penerima santunan menolaknya.
Setelah difasilitasi pemerintah daerah, keluarga penerima santunan sepakat menyumbangkan sebagian uangnya untuk dibagi rata ke ahli waris lain. Dana hasil potongan sendiri belum dibagi karena belum semua dana dari penerima santunan terkumpul. kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar