Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Sabtu, 28 Januari 2012

AKP Agus Subagyo: Mayat di Gunung Selok Murni Bunuh Diri


AKP Agus Subagyo
CILACAP, ReALITA Online Mayat yang tergantung di sebuah pohon di tanah milik Perum Perhutani Gunung Selok yang pertama ditemukan oleh Oki Raharja penyabit rumput seperti diberitakan sebelumnya, ternyata murni bunuh diri. Korban adalah Ahmad Gufron putra Warisman warga Desa Karangbenda,Jawa Tengah.
Kapolsek Adipala Cilacap AKP Agus Subagyo kepada Realita Online mengatakan bahwa kondisi tubuh gantung sudah rusak, sehingga mempersulit identifikasi. Selain itu, tidak ditemukan identitas di saku celana korban.
Pihak Polsek kini sudah lega karena seorang bernama Warisman ayah Ahmad Gufron korban diri bunuh warga Dusun Randegan Nusajati Sampang, Cilacap datang ke lokasi kejadian. Setelah melihat sandal jepit,kain sarung, kaos lengan pendek, dan celana jeans yang dikenakan korban. Warisman meyakini bahwa mayat tersebut adalah Ahmad Gufron,(33), putranya yang pergi meninggalkan rumah pada tanggal 7 Januari 2012.
Warisman pun meminta pihak Polsek untuk tidak meilakukan outopsi. Kamis,(27/01/2012),segera mengevakuasi mayat dan langsung dibawa pulang ke Dusun Randegan Nusajati Sampang Cilacap untuk dimakamkan.
Menurut penuturan Warisman, Ahmad Gufron dalam kondisi depresi moral setelah lama mengenyam pendidikan di pondok pesantren di Jawa Timur. Dia sering pergi meninggalkan rumah tanpa pamit untuk beberapa hari. Dan kepergian Ahmad kali ini adalah yang terakhir.
Pihak keluarga sangat berterima kasih kepada Pemerintah Desa Karangbenda, Polsek Adipala,dan Oki Raharja warga Desa Karanganyar Adipala.
Ada yang menarik pada saat anggota Polsek Adipala tiba di TPK, yaitu setelah melihat potongan tubuh tergeletak di atas tanah. Kemudian aparat Polsek memegang sebatang pohon, seraya bertanya:”Pohon apa itu dan berapa tingginya,” sambil melihat ke atas ternyata di atas tepat ia berdiri, terlihat potongan anggota badan lainnya menggantung diatas pohon mahoni setinggi 10 meter. Jadi korban bukan dimutilasi seperti laporan Kades korban diduga mutilasi. Sudirin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar