CILACAP, ReALITA Online — Cuaca buruk yang melanda Samudera
Hindia sepekan terakhir mengakibatkan sekitar 30.000 nelayan di Cilacap, Jawa
Tengah, tidak melaut. Mereka kehilangan pendapatan dari hasil tangkapan minimal
Rp9 miliar.
Ketua
I Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap Indon Cahyono mengatakan
kehilangan pendapatan sebesar itu dihitung dari pendapatan minimal setiap
nelayan rata-rata Rp50.000 per hari.
"Kalau
satu orang saja pendapatannya Rp50 ribu, maka kehilangan pendapatan 30.000
nelayan setiap hari karena tidak dapat melaut mencapai Rp1,5 miliar. Malah pada
saat hasil tangkapan bagus, setiap nelayan bisa memperoleh penghasilan
Rp100.000 per hari," jelas Indon kepada mediaindonesia, Jumat (27/1).
Ia
menjelaskan, para nelayan di Cilacap sudah hampir sepekan ini tidak melaut.
Tetapi puncaknya terjadi mulai 24 Januari lalu dan diperkirakan akan
berlangsung sampai 29 Januari. "Kalau selama enam hari tidak melaut,
kehilangan pendapatan mencapai sekitar Rp9 miliar. Kondisi seperti ini memang
terjadi hampir setiap tahun, tetapi baru tahun ini yang benar-benar buruk,
karena gelombang di laut dipekirakakan bisa mencapai tujuh meter dan di pantai
4,5 meter," ujarnya.
Kondisi
cuaca buruk, lanjut Indon, akhirnya hanya dimanfaatkan oleh nelayan untuk
membenahi jaring yang rusak. Selain itu juga ada nelayan yang terpaksa bekerja
serabutan. "Mereka biasanya akan kembali melaut pada saat cuaca membaik.
Kalau nekad, risikonya terlalu besar," tambah Indon. micom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar