ilustrasi TKP |
DEPOK, ReALITA Online — Toni Jarit
(70) bujang kaya pensiunan perkapalan tanker Pertamina ditemukan sudah tak lagi
bernyawa di rumahnya dalam keadaan yang nyaris tinggal kerangka di RT 03/5,
Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok. Diperkirakan sudah sebulan lebih Toni Jarit
meninggal sedirian di rumahnya di tengah kebuh buah dan semak-belukar yang
tampak sudah lama tak dibersihkan.
"Diduga
Toni Jarit meninggal karena penyakit jantung yang diindapnya beberapa tahun
terakhir. Pihak keluarga sudah menerima kematian Bapak Toni ini karena memang
sudah umurnya akibat serangan jantung," Ujar Kanit Reskrim Polsek
Sukmajaya AKP Gatot di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Selasa (17/1/2012).
Di rumah yang
terletak di atas lahan seluas 1000 m2 itu, Toni Jarit tinggal seorang diri
karena dia belum pernah menikah.
Seperti yang
dituturkan kakak Toni Jarit, Elsye, keluarga besar mereka sudah sekitar dua
bulan belakangan ini kehilangan kontak. "Natal kemarin dia tidak berkumpul
dengan keluarga besar di rumah saya di Kelapa Gading. Biasaya, paling tidak
dalam sebulan, dua kali adik saya ini datang ke rumah saudaranya untuk sekadar
berkunjung dengan membawa oleh-oleh untuk keponakannya," ujar Elsye yang
tampak pasrah dengan kematian adiknya ini.
"Saya,
kakak, dan adik-adik yang lain semua tinggal di Jakarta. Saya bilang ke dia
untuk jual saja ini rumah dan tinggal di dekat-dekat kami saja. Tapi dia tidak
mau, padahal sudah pernah ada yang menawarkan tempat tinggalnya ini seharga 1,5
miliar," terang Elsye yang tinggal di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara
ini.
Sekitar pukul
10.00 WIB, Elsye, yang ditemani seorang adik perempuanya dan seorang keponakan
datang ke rumah Toni Jarit, karena sudah lama tidak menerima kabar. Toni
Jarit memang mempunyai gaya hidup penyendiri. "Dia orangnya unik, kadang-kadang kalau kita telepon juga sering tidak dianggkatnya. Tapi dia orangnya suka bergaul juga. Dengan para tetangga di sini juga akrab," tutur Elsye yang diiyakan oleh Madin, tetangga Toni Jarit yang sering berjumpa dengan Toni di warung makan dekat rumah.
Jarit memang mempunyai gaya hidup penyendiri. "Dia orangnya unik, kadang-kadang kalau kita telepon juga sering tidak dianggkatnya. Tapi dia orangnya suka bergaul juga. Dengan para tetangga di sini juga akrab," tutur Elsye yang diiyakan oleh Madin, tetangga Toni Jarit yang sering berjumpa dengan Toni di warung makan dekat rumah.
Dari pengamatan
di TKP, rumah bercat biru muda berdiri di antara berbagai tumbuhan dan
semak-semak yang tampaknya sudah bertahun-tahun tidak dibersihkan. Terdapat
rumah induk berluas sekitar 100 m2 dengan kebun tumbuhan buah yang sudah tak
terurus.
Toni Jarit
meninggal di kasur yang di yang digelar di lantai kamar tidur. Televisi dengan
channel saluran berita tvOne masih menyala. Mayatnya sudah membusuk nyaris
tinggal kerangkan. Kasur dan bungkus sisa makanan juga sudah membusuk. Manyat
hanya memakai baju dan tidak bercelana. Diperkirakan sebelum meniggal Toni
Jarit selesai WC dan ketika itulah penyakit jantungnya kumat.
Ketika
detikcom masuk ke dalam rumah, sangat mengherankan. Barang-barang dalam rumah
berantakan. Kardus, sofa, dan perabotan rumah dalam keadaan rusak. Entah
mengapa sang pensiunan kaya ini hidup begini. Namun menurut Esye dan beberapa para tetangga yang ikut menyaksikan kondisi jenazah Toni Jarit. Bujang tua ini bukanlah
orang yang tak bersosialisasi. Namun suka menyendiri saja di rumah dan tak ada seorang pun yang pernah masuk ke rumahnya.
mengapa sang pensiunan kaya ini hidup begini. Namun menurut Esye dan beberapa para tetangga yang ikut menyaksikan kondisi jenazah Toni Jarit. Bujang tua ini bukanlah
orang yang tak bersosialisasi. Namun suka menyendiri saja di rumah dan tak ada seorang pun yang pernah masuk ke rumahnya.
Kasus ini
sudah ditangani oleh petugas kepolisian dari Polsek Pancoran Mas. "Oleh
pihak keluarga mayat akan dibawa dan akan segera diurus proses
penguburannya," sebut salah seorang petugas dari Polsek Pancoran Mas. detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar