Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Selasa, 17 Januari 2012

Bujang Kaya Usia 70 Tahun Ditemukan Tewas di Rumahnya


ilustrasi TKP
DEPOK, ReALITA Online — Toni Jarit (70) bujang kaya pensiunan perkapalan tanker Pertamina ditemukan sudah tak lagi bernyawa di rumahnya dalam keadaan yang nyaris tinggal kerangka di RT 03/5, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok. Diperkirakan sudah sebulan lebih Toni Jarit meninggal sedirian di rumahnya di tengah kebuh buah dan semak-belukar yang tampak sudah lama tak dibersihkan.
"Diduga Toni Jarit meninggal karena penyakit jantung yang diindapnya beberapa tahun terakhir. Pihak keluarga sudah menerima kematian Bapak Toni ini karena memang sudah umurnya akibat serangan jantung," Ujar Kanit Reskrim Polsek Sukmajaya AKP Gatot di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Selasa (17/1/2012).
Di rumah yang terletak di atas lahan seluas 1000 m2 itu, Toni Jarit tinggal seorang diri karena dia belum pernah menikah.
Seperti yang dituturkan kakak Toni Jarit, Elsye, keluarga besar mereka sudah sekitar dua bulan belakangan ini kehilangan kontak. "Natal kemarin dia tidak berkumpul dengan keluarga besar di rumah saya di Kelapa Gading. Biasaya, paling tidak dalam sebulan, dua kali adik saya ini datang ke rumah saudaranya untuk sekadar berkunjung dengan membawa oleh-oleh untuk keponakannya," ujar Elsye yang tampak pasrah dengan kematian adiknya ini.
"Saya, kakak, dan adik-adik yang lain semua tinggal di Jakarta. Saya bilang ke dia untuk jual saja ini rumah dan tinggal di dekat-dekat kami saja. Tapi dia tidak mau, padahal sudah pernah ada yang menawarkan tempat tinggalnya ini seharga 1,5 miliar," terang Elsye yang tinggal di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara ini.
Sekitar pukul 10.00 WIB, Elsye, yang ditemani seorang adik perempuanya dan seorang keponakan datang ke rumah Toni Jarit, karena sudah lama tidak menerima kabar. Toni
Jarit memang mempunyai gaya hidup penyendiri. "Dia orangnya unik, kadang-kadang kalau kita telepon juga sering tidak dianggkatnya. Tapi dia orangnya suka bergaul juga. Dengan para tetangga di sini juga akrab," tutur Elsye yang diiyakan oleh Madin, tetangga Toni Jarit yang sering berjumpa dengan Toni di warung makan dekat rumah.
Dari pengamatan di TKP, rumah bercat biru muda berdiri di antara berbagai tumbuhan dan semak-semak yang tampaknya sudah bertahun-tahun tidak dibersihkan. Terdapat rumah induk berluas sekitar 100 m2 dengan kebun tumbuhan buah yang sudah tak terurus.
Toni Jarit meninggal di kasur yang di yang digelar di lantai kamar tidur. Televisi dengan channel saluran berita tvOne masih menyala. Mayatnya sudah membusuk nyaris tinggal kerangkan. Kasur dan bungkus sisa makanan juga sudah membusuk. Manyat hanya memakai baju dan tidak bercelana. Diperkirakan sebelum meniggal Toni Jarit selesai WC dan ketika itulah penyakit jantungnya kumat.
Ketika detikcom masuk ke dalam rumah, sangat mengherankan. Barang-barang dalam rumah berantakan. Kardus, sofa, dan perabotan rumah dalam keadaan rusak. Entah
mengapa sang pensiunan kaya ini hidup begini. Namun menurut Esye dan beberapa para tetangga yang ikut menyaksikan kondisi jenazah Toni Jarit. Bujang tua ini bukanlah
orang yang tak bersosialisasi. Namun suka menyendiri saja di rumah dan tak ada seorang pun yang pernah masuk ke rumahnya.
Kasus ini sudah ditangani oleh petugas kepolisian dari Polsek Pancoran Mas. "Oleh pihak keluarga mayat akan dibawa dan akan segera diurus proses penguburannya," sebut salah seorang petugas dari Polsek Pancoran Mas.  detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar