DEPOK, ReALITA
Online — Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono
mengatakan, rencana pemerintah pusat membangun dua bandar udara di Jawa Barat
bakal dilengkapi dengan jalur kereta api. Kedua Bandara itu akan dibangun di
kabupaten Karawang dan Majalengka.
“Sekaligus dibangun jalur kereta api yang
mendukung sarana transportasi ke bandara,” Kata Bambang usai membuka Seminar
Nasional Perkeretaapian di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, Rabu (25/1/2012).
Menurut Bambang, bandara di
Kertajari, Majalengka, dibangun untuk menambah fungsi Bandara Husein Sastra
Negara di Bandung. Bandara ini akan beroperasi untuk melayani penumpang di
daerah Cirebon serta daerah Jawa Barat lainnya. Sementara bandara yang dibangun
di Karawang diperuntukkan menambah fungsi bandara Cengkareng.
Jumlah penumpang bandara Husein
Sastra Negara saat ini mencapai 800 ribu sampai satu juta orang per tahun.
“Bandara sudah sangat padat. Apalagi digunakan oleh Angkatan Udara Dirgantara
Indonesia,” katanya.
Bambang mengatakan untuk
Bandara Kertajati akan menggunakan jalur kereta api bagian selatan yang saat
ini sudah ada. Jalur Kereta Api tersebut akan bermuara ke Kota bandung.
“Pembuatan jalur kereta api ini akan dilakukan seiring dengan dibangunnya
bandara,” katanya.
Bambang juga mengatakan,
pembangunan bandara Kertajati sudah selangkah lebih maju. Hal itu karena
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyanggupi menjajaki pasar mulai bulan ini
sampai bulan depan. Penjajakan pasar ini diperlukan karena pembangunan Bandara
Kertajati dilakukan melalui kerja sama antara pemerintah dan investor swasta.
Dalam jajak pasar tersebut,
pemerintah menawarkan rencana pembangunan bandara pada investor. Selanjutnya
ditentukan berapa proporsi sumbangan dana yang disepakati antara pemerintah dan
investor. “Nanti dilihat mau dibangun terminal seperti apa. Mau yang efisien
atau menarik untuk didatangi, nah itu tergantung dari jajak pasar ini,”
ujarnya.
Sementara itu pengamat
Transportasi dari ITB, Harun Al-Rasyid Lubis, mempertanyakan rencana
pembangunan Bandara Karawang. Hal itu karena rencana pembangunan tersebut tidak
ada dalam master plan transportasi baik di pusat, wilayah Jabodetabek,
atau Jawa Barat.“Sepanjang namanya perencanaan harus ada blue print dan master
plan. Master plan Karawang itu dimana munculnya?” ujarnya.
Menurut Harun wilayah di
sekitar Jakarta sebenarnya sudah cukup jenuh untuk dibangun sarana
transportasi. Sebaiknya pemerintah mulai berpikir melakukan pembangunan sarana
transportasi di daerah timur secara merata. “Harusnya pengembangan sudah
merata. Kalau Bandara Karawang kan istilahnya bandara kembar,” Ujarnya.
tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar