sosialisasi PT RST |
CILACAP,
ReALITA Online —
PT Revolution Success Team (PT RST) tidak lama lagi akan melakukan penambangan
pasir besi di Desa Widarapayung Kulon, Kecamatan Binangun dan Desa Welahan,Kecamatan
Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Kedua desa ini diketahui memilik kandungan
pasir besi yang cukup sempurna bahkan terbaik di dunia.
Cilacap dikenal
dunia internasional berkat kandungan pasir besi yang akan berdampak terhadap sosial,
ekonomi, kesehatan, dan keamanan.
Karena itu,
guna meminimalisasi dampak tersebut, PT RST yang telah mengantongi ijin usaha
penambangan di wilayah Kabupaten Cilacap--khususnya di lahan milik TNI AD, pada
Rabu, (4/1/2012), melakukan sosialisasi di Balai Desa Widarapayung Kulon kepada
200 warga dari dua desa tersebut.
Acara
sosialisasi itu tersebut difasilitasi oleh kepala desa dua desa tersebut. Selain
dihadiri warga, juga hadir unsur BPD, Karang Taruna dan tokoh masyarakat serta disaksikan
oleh Muspika Binagun.
Saat sosialisasi
dimulainya suasana sempat berlangsung tegang, namun ketika pihak PT RST yang
diwakili Rudy memaparkan program dan sistem penambangan pasir besi, suasana pun
mencair menjadi redah.
Sri Kuncoro,
SE, tokoh masyarakat setempat saat awal tanya jawab menyampaikan beberapa
pertanyaan berkaitan dengan penambangan pasir besi. Antara lain mengenai kompensasi
kepada warga yang terkena dampak langsung maupun tidak langsung. Seperti, akses
jalan desa, tenaga kerja, reklamasi dan perawatan jalan serta perbaikan jalan
pasca penambangan pasir besi.
Sri Kuncoro,
SE, yang mewakili 35 kepala keluarga (KK) yang bakal merasakan langsung akibat
penambangan tersebut, meminta kepada pihak perusahaan pertambangan supaya memberikan
kompensasi kepada setiap rumah yang masing-masing nilainya Rp.300 ribu per bulan,
untuk kas RT Rp. 5 juta/bulan.
Begitu juga
jaminan perbaikan jalan yang harus disetorkan ke rekening bersama, jaminan
pekerja yang mengakomodir 80 persen dari total pekerja, dan harus disertakan dalam
program Jamsostek. Serta perawatan jalan pada saat berlangsungnya mobilisasi
armada, baik penyiraman, maupun perbaikan jalan.
Rudy sebagai
perwakilan PT RST menyatakan, semua tuntutan warga akan ia tampung dan meneruskan
ke pihak manajemen kurun waktu seminggu setelah pengajuan dari tim desa diterima.
“Segera
mendapat jawaban dan pihak penambang akan memasukkan pekerja dalam program
Jamsostek. Sehingga dengan adanya sosialisasi pada hari ini mudah-mudahan Februari
2012 segera dilakukan kegiatan penambangan,” tandas Rudy.
Sedangkan menyangkut
tenaga kerja warga dua desa tersebut, PT RST akan mempekerjakan 80% dari total
pekerja dengan gaji yang disesuaikan dengan kesepakatan.
Kepala Desa
Widarapayung Kulon, Warsan, dalam kesempatan
itu mengakui ada keterlambatan terkait sosialisasi ke masyarakat. Sebab, kata
dia, sebagai kepala desa terlebih dahulu menampung tuntutan masyarakat dengan
membentuk tim 10 sebagai usaha pendekatan kepada masyarakat menyangkut tuntutan
atau kebutuhan warganya.
“Saya hanya
sebagai fasilitator antara kepentingan masyarakat dengan pihak penambang,”
paparnya.
Sementara itu,
Ketua BPD, Sairin, kepada warga meminta hadirnya
PT RST diharapkan menambah pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, dia
menghimbau agar masyarakat tidak merugikan PT RST. “Jadilah tuan rumah yang
baik, jangan mau kepentingan masyarakat dimarjinalkan,”tegas dia.
Pada akhir
sosialisasi, akhirnya warga secara bulat menerima kehadiran PT RST selaku
pemilik ijin usaha penambangan.Pemeritah desa kedua desa tersebut akan bersinerji,
akan tetapi dengan catatan kepentingan dan tuntutan masyarakat terpenuhi. Rin, Cieput
Tidak ada komentar:
Posting Komentar