Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Sabtu, 07 Januari 2012

Pupuk Bersubsidi Mulai Langka


pupuk bersubsidi
CILACAP, ReALITA Online — Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cilacap mendesak pemerintah menindak distributor pupuk bersubsidi yang nakal. Pasalnya, saat ini ditengarai terjadi kelangkaan pupuk dan harganya naik melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).
Ketua HKTI Kabupaten Cilacap, Soedarno mengatakan, berdasarkan pantauan di lapangan, petani di beberapa daerah di Kabupaten Cilacap mulai sulit mencari pupuk. Harga pupuk bersubsidi di tingkat pengecer sudah tembus Rp 2.500 per kilogram, padahal HET yang ditentukan sebesar Rp 1.800.
"Padahal saat ini sebagian besar petani di Cilacap masuk musim tanam. Kebutuhan pupuk sangat urgen. Bila harganya jauh di atas HET, tentu akan merugikan petani. Pantauan di beberapa pengecer mulai terjadi kelangkaan pupuk," terang Sudarno.
Soedarno menambahkan, hasil sidak yang ia lakukan bersama Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida di gudang pupuk PUSRI Cilacap,  stoknya masih cukup banyak dan distribusinya berjalan. Stok pupuk di gudang mencapai 9.000 ton,  sedangkan di kapal sebanyak 7.200 ton.
"Melihat stok yang masih banyak ini, maka selayaknya tidak terjadi kelangkaan pupuk dan harganya tidak melambung," tandas Soedarno.
Pihaknya akan melakukan penelusuran untuk mengetahui penyebab naiknya harga pupuk dan kelangkaan tersebut. "Saya minta cabut saja izin distributor yang menimbun dan menjual pupuk di atas HET,"imbuhnya. Cie,Sumber:JPNN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar