Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Sabtu, 07 Januari 2012

Angka Kematian Bayi di Karangpucung Cilacap Tinggi


bayi
CILACAP, ReALITA Online — Angka kematian bayi di Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap,Jawa Tengah  pada tahun 2011 dinilai masih tinggi mencapai 33 orang.
Ketua Satgas Gerakan Sayang Ibu dan Bayi (GSIB) Kecamatan Karangpucung, Hasanuddin mengatakan, jumlah kematian bayi tersebut dinilai masih tinggi.
 Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti keluarga yang tidak mampu serta penanganan masa hamil dan pascamelahirkan kurang baik.
Melihat kondisi tersebut, mulai tahun ini, pemerintah Kecamatan Karangpucung mulai menggiatkan program GSBI. Langkah awal, bulan lalu mereka telah melakukan studi banding ke Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo yang telah lebih dulu melakukan program tersebut.
"Hasil studi banding itu kami terapkan di sini," katanya usai Rakor Sekdes dalam rangka Sosialisasi Program GSBI di kantor Kecamatan Karangpucung.
Langkah selanjutnya, lanjut pria yang juga menjabat sebagai Sekcam Karangpucung itu, yakni melakukan revitalisasi satgas GSBI baik tingkat kecamatan maupun desa. Selain itu pemerintah kecamatan membuat komitmen bersama antara stakeholder terkait seperti puskesmas, PLKB, TP PKK, KUA, Disdikpora, Polsek, Koramil, PLKN dan pemdes untuk mendukung program tersebut.
"Kami memantau kondisi ibu hamil serta menyarankan agar proses persalinan harus ditolong oleh tenaga medis dan di tempat pelayanan kesehatan," paparnya.
Selain itu, lanjut dia, menggulirkan program dana sosial ibu bersalin (dasolim) di tiap-tiap desa. Dana tersebut bersifat swadaya masyarakat untuk membantu ibu hamil baik untuk transportasi, pramelahirkan maupun pascamelahirkan.
 "Kami menyiapkan menjadi desa siaga. Selain dasolim juga program ambulans desa dan donor darah hidup," katanya.
Sementara itu, Camat Karangpucung, Sadmoko Danardono mengatakan, pelaksanaan program tersebut untuk menekan angka kematian ibu dan bayi. Ia berharap, tahun ini tidak ada lagi kasus kematian bayi atau ibu saat melahirkan di wilayahnya. Cie, suaramerdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar