pengerukan kali |
BEKASI,
ReALITA Online —
Sejumlah kali di Kota Bekasi, Jawa Barat, memerlukan pengerukan guna meningkatkan
kapasitas tampung debit air saat hujan deras turun, baik limpahan air di hulu
maupun saat terjadi hujan deras yang terjadi di wilayah itu.
"Kalimalang
yang berada di wilayah Kota Bekasi khususnya di samping bendung telah dikeruk,
namun di banyak bagian lain dan kali lain seperti Rawa Tembaga dan Kali Bekasi
perlu pengerukan sejalan dengan terjadinya sedimentasi dan tumpukan
sampah," kata Ketua DPRD Kota Bekasi Ronny Hermawan di Bekasi, Rabu.
Pendangkalan
yang terjadi di Kali Bekasi bisa mencapai satu meter akibat lumpur tebal yang
terbawa saat hujan, tumpukan sampah serta gulma berupa enceng gondok.
Sejalan dengan
banyaknya resapan air yang kini telah beralih fungsi baik perumahan, industri
dan bahkan lingkungan yang dipasang conblok telah menyebabkan air hujan makin
sedikit yang terserap tanah dan akhirnya mengalir ke sungai.
"Elevasi
permukaan sungai perlu ditingkatkan agar kemampuan menampung debit air makin
besar. Bila tidak bila terjadi hujan deras akan mudah dilanda banjir,"
ujar anggota DPRD dari fraksi Demokrat itu.
Staf ahli wali
kota Bekasi Agus Sofyan menyatakan pendangkalan selain akibat faktor alam juga
disebabkan ketidakdisiplinan warga yang membuang sampah ke sungai.
Ia mengatakan
untuk mengeruk pendangkalan sungai di beberapa wilayah Kota Bekasi bisa diatasi
menggunakan kapal keruk lumpur.
"Sungai
di seputar Kartini hingga ke Rawa Lumbu tidak terlalu lebar sehingga sangat
cocok menggunakan kapal keruk daripada mengggunakan beko yang berdampak pada
rusaknya bibir sungai," ujar mantan Kadis PU Kota Bekasi itu.
Pengerjaan
dengan kapal keruk seperti kapal doser buatan Belanda yang telah digunakan oleh
Pemprov DKI tersebut akan bisa lebih cepat, praktis dan tidak mengakibatkan
dampak kerusakan di bibir sungai.
"Alat itu
bersifat mendorong tanah yang telah mengeras akibat sedimentasi dan setelah itu
diangkat dan dibuang hingga tercapai kedalaman ideal," ujarnya.
Agus
menyatakan, sewa kapal tersebut cukup mahal namun sesuai dengan kemampuan
kerjanya dalam membuang lumpur dan sedimentasi di dasar sungai.
"Selama
ini yang jadi persoalan penyebab banjir adalah akibat tidak mampunya sungai
menampung luapan air. Bila pengerukan selesai dan dan penataan pintu air
dilakukan dengan baik, maka banjir bisa dikurangi," ujarnya.
Di Kota Bekasi
sendiri ada 23 kompleks perumahan yang rawan banjir diantaranya Villa Kartini,
Perumnas III, Bumi Satria Kencana, Kejaksaan, Kemang Ifi dan lainnya. Cie, ANT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar