Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Kamis, 12 Januari 2012

Sejumlah Kali di Bekasi Perlu Pengerukan


pengerukan kali
BEKASI, ReALITA Online — Sejumlah kali di Kota Bekasi, Jawa Barat, memerlukan pengerukan guna meningkatkan kapasitas tampung debit air saat hujan deras turun, baik limpahan air di hulu maupun saat terjadi hujan deras yang terjadi di wilayah itu.
"Kalimalang yang berada di wilayah Kota Bekasi khususnya di samping bendung telah dikeruk, namun di banyak bagian lain dan kali lain seperti Rawa Tembaga dan Kali Bekasi perlu pengerukan sejalan dengan terjadinya sedimentasi dan tumpukan sampah," kata Ketua DPRD Kota Bekasi Ronny Hermawan di Bekasi, Rabu.
Pendangkalan yang terjadi di Kali Bekasi bisa mencapai satu meter akibat lumpur tebal yang terbawa saat hujan, tumpukan sampah serta gulma berupa enceng gondok.
Sejalan dengan banyaknya resapan air yang kini telah beralih fungsi baik perumahan, industri dan bahkan lingkungan yang dipasang conblok telah menyebabkan air hujan makin sedikit yang terserap tanah dan akhirnya mengalir ke sungai.
"Elevasi permukaan sungai perlu ditingkatkan agar kemampuan menampung debit air makin besar. Bila tidak bila terjadi hujan deras akan mudah dilanda banjir," ujar anggota DPRD dari fraksi Demokrat itu.
Staf ahli wali kota Bekasi Agus Sofyan menyatakan pendangkalan selain akibat faktor alam juga disebabkan ketidakdisiplinan warga yang membuang sampah ke sungai.
Ia mengatakan untuk mengeruk pendangkalan sungai di beberapa wilayah Kota Bekasi bisa diatasi menggunakan kapal keruk lumpur.
"Sungai di seputar Kartini hingga ke Rawa Lumbu tidak terlalu lebar sehingga sangat cocok menggunakan kapal keruk daripada mengggunakan beko yang berdampak pada rusaknya bibir sungai," ujar mantan Kadis PU Kota Bekasi itu.
Pengerjaan dengan kapal keruk seperti kapal doser buatan Belanda yang telah digunakan oleh Pemprov DKI tersebut akan bisa lebih cepat, praktis dan tidak mengakibatkan dampak kerusakan di bibir sungai.
"Alat itu bersifat mendorong tanah yang telah mengeras akibat sedimentasi dan setelah itu diangkat dan dibuang hingga tercapai kedalaman ideal," ujarnya.
Agus menyatakan, sewa kapal tersebut cukup mahal namun sesuai dengan kemampuan kerjanya dalam membuang lumpur dan sedimentasi di dasar sungai.
"Selama ini yang jadi persoalan penyebab banjir adalah akibat tidak mampunya sungai menampung luapan air. Bila pengerukan selesai dan dan penataan pintu air dilakukan dengan baik, maka banjir bisa dikurangi," ujarnya.
Di Kota Bekasi sendiri ada 23 kompleks perumahan yang rawan banjir diantaranya Villa Kartini, Perumnas III, Bumi Satria Kencana, Kejaksaan, Kemang Ifi dan lainnya. Cie, ANT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar