ilustrasi |
KARAWANG, ReALITA
Online — Iis Nawati binti Mardi (29), seorang tenaga kerja wanita asal
Kabupaten Karawang, Jawa Barat, kembali dikabarkan terancam hukuman pancung
atas tuduhan percobaan pembunuhan seorang nenek, di Dammam, Saudi Arabia.
Iis Nawati
merupakan warga Desa Sukatani, Kecamatan Cilamaya Wetan, Karawang, dan pihak
keluarga mengaku menerima kabar Iis terancam hukuman pancung pada Minggu
(15/1).
"Saya
dapat kabar duka itu dari sponsor PT NLM (PJTKI) yang memberangkatkan pada
Minggu (15/1) lalu," kata Ny Usniah, ibu Iis, di Karawang, Selasa (17/1).
Ibu Iis, Ny
Usniah, mengaku sangat khawatir dan sedih setelah mendapatkan kabar anak
kandungnya terancam hukuman pancung di Arab Saudi.
Ia
menjelaskan, pihak sponsor memberi kabar kalau Iis terancam hukuman pancung
atas tuduhan melakukan percobaan pembunuhan terhadap seorang nenek yang
diurusnya, hingga meninggal dunia di rumah sakit Dammam.
Iis Nawati
berangkat menjadi TKW sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi pada 10
Januari 2010 melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) PT NLM yang
beralamat di Jakarta.
Pada Selasa
ini, pihak keluarga didampingi aktivis Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI)
Karawang mendatangi PJTKI terkait dan Kementerian Luar Negeri, untuk mencari
kejelasan terkait kabar ancaman hukuman pancung yang dialami Iis Nawati.
"Kabar
ancaman hukuman pancung terhadap Iis Nawati di Arab Saudi masih membingungkan,
jadi kami langsung ke Jakarta untuk memastikan kebenaran kabar itu," kata
seorang aktivis SBMI Karawang, Bobby Anwar Maarif.
Jika ternyata
kebenaran kabar tersebut benar, kata dia, pihak keluarga akan menuntut PJTKI
yang memberangkatkan Iis bertanggung jawab, dan pemerintah diharapkan membantu
membebaskan Iis dari ancaman hukumannya.
Sekitar dua
pekan terakhir, Susanti, tenaga kerja wanita (TKW) asal Kampung Sepat Kerep,
Desa Cikarang, Kecamatan Cilamaya Wetan, Karawang, juga dikabarkan terancam
hukuman mati di Riyadh, Arab Saudi, atas tuduhan membunuh anak majikannya. ANT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar