KARAWANG, ReALITA Online — Petugas yang menjaga
imigran asal Afganistan, Iran, Iran, dan Suriah di Karawang, Jawa Barat, Selasa
(10/1/2012), mengamankan uang dan telepon genggam yang dibawa para imigran.
Langkah itu sebagai usaha mengantisipasi kaburnya imigran dari lokasi penampungan.
Dari 77
imigran yang tertangkap di tempat peristirahatan Kilometer 57 Tol
Jakarta-Cikampek, Minggu (8/1/2012), tercatat 60 imigran diserahterimakan dari
polisi kepada petugas imigrasi. Dalam proses itu, sebanyak 17 imigran kabur.
Dua hari
ditangani di Kantor Diklat Kabupaten Karawang, 18 imigran lain kabur meski
dijaga polisi, Satpol PP, dan petugas imigrasi, serta ditempatkan di tempat
tertutup. Mereka meninggalkan tempat penampungan dengan melompat pagar, dan
menerobos celah bangunan.
"Kami
sebenarnya tak berwenang mengamankan uang dan telepon para imigran, tetapi demi
menjaga mereka juga akhirnya uang dan alat komunikasi mereka disita, tentu
dengan berita acara. Semoga tak ada lagi yang kabur," kata Kepala Seksi
Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Karawang, M Tito
Andrianto.
Saat ini
sebanyak 21 imigran masih diinapkan di Kantor Diklat Kabupaten Karawang. Menurut
Tito, Direktorat Jenderal Keimigrasian bersama organisasi internasional yang
menangani imigran, tengah berupaya mencari Rumah Detensi Imigrasi yang masih
kosong dan bisa menampung para imigran tersebut.
Mereka kabur
dari tempat penampungan dengan alasan ingin segera berangkat ke Australia dan
Selandia Baru. Dengan menyewa kendaraan, para imigran itu menuju Surabaya.
Namun, polisi menangkap mereka saat beristirahat di Kilometer 57 Tol
Jakarta-Cikampek. Cie, kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar