 |
| cabe merah |
BEKASI, REALITA
Online —
Harga cabai merah keriting yang mrupakan kebutuhan pokok di pasar tradisional
Kota Bekasi, Jawa Barat, mengalami lonjakan harga hingga 20 persen.Yang menjadi
penyebabnya kondisi cuaca belakangan ini yang tidak menentu membuat harga cabai
melonjak.
"Harga
cabai merah keriting sudah Rp 40 ribu per kilogram dari harga normal sekitar Rp
30 ribu per kilogram pada pekan lalu," ujar Ne'an (28), pedagang sembako,
di Pasar Baru Kranji, Sabtu (11/2).
Menurut
dia, kenaikan harga juga terjadi pada jenis cabai merah rawit yang saat ini
telah menyetuh Rp 25 ribu per kilogram dari Rp 20 ribu per kilogram. Sementara
harga cabai rawit hijau dijual dengan harga Rp10 ribu per kilogram.
"Biasanya
kenaikan ini akibat pengaruh musim hujan di beberapa daerah penghasil cabai.
Kondisi hujan membuat pasokan cabai agak terlambat sedikit dan harganya jadi
naik," katanya.
Sejumlah
kebutuhan pokok tersebut, ujar dia lagi, diperoleh para pedagang di pasar
tersebut dari distributor Pasar Induk Cibitung, Kabupaten Bekasi dan Pasar
Kramat Jati, Jakarta Timur.
Mnurut
Ne'an permintaan masyarakat terhadap cabai merah mulai menurun pascaperayaan
Tahun Baru Imlek akhir bulan Januari lalu. Dalam sehari, pedagang bisa menjual
sekitar 30 kilogram cabai berbagai jenis.
"Kami
belum dapat memperkirakan kapan harga cabai ini kembali normal. Namun, kami
jamin tidak akan ada pedagang yang akan menjual cabaiya di atas harga rata-rata
pasaran.Karena kami sudah sepakat dengan harga yang ada saat ini," tandasnya.
Hal
senada juga diungkapkan Masroh, (32), pedagang sembako lainnya. Menurut dia,
harga cabai cenderung mengalami peningkatan drastis sejak sepekan menjelang
perayaan Imlek.
"Saat
itu harganya berangsur naik mulai Rp 500 hingga Rp5.000,00 per kilogram. Sebab
permintaannya memang banyak," tuturnya.
Dikatakan
Masroh, kualitas cabai pada musim hujan saat ini cenderung tidak mengalami
penurunan. Namun, ada saja beberapa cabai yang ditemukan membusuk dari
distributor saat sampai di kiosnya. Ant
Tidak ada komentar:
Posting Komentar