Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Sabtu, 11 Februari 2012

Kedubes AS Latih 100 Siswa Bekasi


BEKASI, REALITA Online — Seratus perwakilan pelajar dari sembilan sekolah di Kota dan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, berpartisipasi dalam kegiatan olah raga bertajuk "Celebrating Diversity in American Sports" yang digelar oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia.
"Selain musik, bahasa universal lain yang dapat melebur segala macam perbedaan adalah olahraga. Begitu terlibat dalam permainan olahraga apa pun, perbedaan yang ada tak akan terasa," kata Konsuler Bidang Kebudayaan dan Informasi Kedubes AS untuk Indonesia, Don Q Washington, di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jumat,(10/2/2012).
Kegiatan tersebut bertempat di pabrik PT Coca Cola Amatil, Cibitung, Kabupaten Bekasi selama enam bulan mulai,Kamis (9/2/2012), dan dilakukan secara rutin setiap sepekan sekali, bertempat di lapangan Taji Malela yang berlokasi di Rawalumbu, Kota Bekasi.
"Melalui program ini, kami ingin pemuda Indonesia mampu berinteraksi dengan pemuda dari latar belakang budaya yang berbeda. Termasuk dalam hal olahraga," kata Don.
Kondisi Amerika hampir mirip dengan Indonesia dalam hal keragamannya. Oleh karena itu, diharapkan Don, keberhasilan peleburan keragaman melalui olahraga di Amerika dapat berhasil pula di Indonesia.
Kelompok siswa dibagi berdasarkan olahraga yang dilakukan, yakni basket dan sepak bola. Kelompok sepak bola pun dibagi lagi ke dalam grup-grup lebih kecil yang masing-masing mempelajari teknik berbeda secara bergiliran mulai dari dribbling, capping, passing, dan lain-lain.
"Lee Hawkins dan sejumlah pelatih lain dari ASA Foundations mengawasi langsung kepiawaian para siswa memainkan teknik sepak bola. Sekitar bulan Mei, kami selenggarakan turnamen untuk melihat sejauh mana kemampuan mereka setelah mengikuti pelatihan," kata Don.
Akan tetapi, ia belum dapat memastikan apakah tim pemenang akan mendapatkan kesempatan belajar langsung sepak bola dan bola basket di Negeri Paman Sam. Namun sebelum program ini digulirkan, dua siswi SMA di Jakarta sudah mendapatkan kesempatan emas tersebut.
Mereka adalah Agnes (17) dan Puspa (17) yang berkesempatan melihat langsung sistem pembelajaran sepak bola di Amerika selama dua pekan. Meskipun secara teknik permainan hampir tidak banyak perbedaan, tapi mereka merasakan sesuatu yang lain di sana.
"Mayoritas orang tua di sana sangat mendukung keinginan anaknya mendalami salah satu olah raga tertentu, sehingga saat masih kecil pun pembinaan sudah diberikan.
Sepak bola yang di negeri kita masih dianggap tabu untuk dimainkan perempuan, di sana sama sekali tidak," katanya. ANT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar