Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Rabu, 15 Februari 2012

Lurah dan Camat Talangi Dana Program e-KTP


BEKASI, REALITA Online — Komisi A DPRD Kota Bekasi mendesak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bekasi, Jawa barat, mengalokasikan dana tambahan untuk kecamatan yang menyelenggarakan pembuatan e-KTP. Sebab selama ini, keterbatasan dana yang dikucurkan Disdukcapil membuat aparatur kecamatan terpaksa menalangi berbagai anggaran secara swadaya.
Desakan tersebut berdasarkan temuan anggota Komisi A DPRD saat meninjau pelaksanaan pembuatan e-KTP di Kecamatan Rawalumbu, Selasa (14/2). Camat Rawalumbu dan empat lurah di wilayahnya terpaksa menalangi pembiayaan sejumlah peralatan pendukung pelayanan e-KTP.
Camat Rawalumbu Edi Sutardi menalangi dana terbesar adalah penambahan daya listrik yang penambahan daya tiga kali dari 2.200 watt menjadi 6.600 watt. Edi harus  merogoh koceknya Rp 6 juta. " Disdukcapil hanya subsidi dana Rp 1 juta, sisanya swadaya," paparnya.
Pun demikian. penambahan daya listrik belum ukup. Sebab saat pelayanan Selasa, (14/2), aliran listrik  empat kali mati,mengakbatkan seluruh perangkat e-KTP harus dinyalakan ulang. Akhirnya, waktu banyak terbuang.
Kecamatan pun harus menyediakan dana tambahan menyewa tenda yang peruntukkannya bagi warga yang antre yang membeludak sampai tidak tertampung di ruang tunggu kantor kecamatan.
 "Tapi sudah dua bulan ini tenda tidak lagi dipasang karena tidak ada dana. Akhirnya membuat pengantre terpaksa berjejal menunggu dalam ruangan," ujar  Edi.
Empat lurah di Kecamatan Rawalumbu pun yang menanggung swadaya kekurangan dana tersebut seprti pengadaan Alat Tulis Kantor (ATK) sesuai jumlah penduduk wajib e-KTP, nilainya bervariasi Rp 1,2 juta sampai Rp 2 juta.
 "Tidak cukup. Saya ganti printer sampai dua kali karena rusak karena terlalu diforsir. Kekuatan hanya mencetak 500 lembar, tapi dalam sehari harus tercetak seribu undangan. Sementara pengadaan printer tidak ada," kata Lurah Bojong Menteng Ahmad Nuryadi.
Sekretaris Komisi A DPRD Kota Bekasi Ariyanto Hendrata mendesak Disdukcapil supaya  menyediakan anggaran supaya tidak membebani aparatur kecamatan.
"Selama ini Disdukcapil tidak menyentuh anggaran-anggaran demikian dalam pengajuan APBD Perubahan Kota Bekasi 2011 dan APBD 2012. Yang diajukan hanya honor operator dan petugas keamanan serta ATK. Jumlahnya Rp 1,2 miliar dan Rp 400 juta, tetap tidak mencukupi," katanya.
Perihal penambahan daya listrik, semestinya tidak ditanggung kecamatan. Hal ini akan ditindaklanjuti menanyakan langsung kepada Disdukcapil guna memaksimalkan pelayanan e-KTP kepada masyarakat. Sumber: PRLM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar