Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Sabtu, 11 Februari 2012

Pemkot Bekasi Kewalahan Perbaiki 3.815 Lampu PJU


Penerang jalan umum mati
BEKASI, REALITA Online — Dinas Pertamanan, Pemakaman, dan Penerangan Jalan Umum (DPPPJU) Kota Bekasi,Jawa barat, kewalahan memperbaiki 3.815 lampu PJU yang rusak di wilayah setempat. Keterbatasan personel dan biaya menghambat upaya tersebut, sehingga melakukan perbaikan secara bertahap.
Kepala Bidang Sarana Prasarana, Achmad Djamhur, mengatakan, personel yang tersedia untuk memperbaiki lampu-lampu PJU yang rusak tersebut hanya 8 orang. Kedelapan personel itu pun tidak setiap hari sanggup memeriksa dan memperbaiki satu per satu lampu PJU yang rusak sebab harus dilakukan malam hari. "Perbaikan dilakukan malam  hari saat volume kendaraan di jalan menurun hingga menjelang subuh," ujar Djamhur sperti dikutip PRLM saat ditemui, Jumat, (10/2).
Pada rentang waktu tersebut, tak banyak yang dapat diperbaiki. Terlebih kalau jika kerusakan terjadi pada jaringan listriknya. “Pengecekan harus dilakukan satu per satu pada lampu yang mati. Kecuali yang rusak pada panel listrik atau lampu yang sudah mati tinggal diganti. Perbaikan bisa dilakukan lebih cepat," kata Djamhur lagi.
Ia lebih menyebutkan, banyak faktor yang mengakibatkan lampu PJU rusak, antara lain: kekuatan lampu yang tidak merata. Umumnya lampu kuat menyala selama 3.000 jam, tapi kenyataannya banyak yang sudah padam sebelum mencapai waktu tersebut.
Kekuatan lampu dan panelnya pun bisa dipengaruhi faktor cuaca yang selalu berubah dari panas ke hujan, dan sebaliknya yang menyebabkan pemuaian. Akibatnya, lampu terlepas dan jatuh. "Kalau panel-panel, kebanyakan rusak karena sering diperlakukan tidak semestinya. Banyak pedagang pinggir jalan mendirikan tenda berjualan di dekat panel dan menaruh berbagai barang di atasnya," katanya.
Namun penyebab kerusakan paling parah ialah tangan jahil yang mencuri kabel listrik. Pencurian kabel itu antara lain dilakukan di jaringan lampu PJU di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Narogong. "Yang dicuri kabel jaringan bawah tanah. Akhirnya kami manfaatkan jaringan atas karena jalan tersebut sangat sentral dan dilalui banyak kendaraan," katanya.
Dengan segala keterbatasan tersebut, pihaknya berharap tangan-tangan iseng segera menghentikan kebiasaannya dan semua masyarakat sama-sama merawat PJU yang ada. PRLM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar