![]() |
Boeing 737-800 |
JAKARTA,
ReALITA Online —
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Indra, mempertanyakan pengadaan
pesawat jenis 737-800 Boeing Bussiness Jet 2 Green Aircraft untuk pesawat
kepresidenan.
Menurut Indra,
keinginan presiden memiliki pesawat telah lamai disampaikan dan disetujui
anggota DPR periode 2004-2009. Namun Indra mempertanyakan ketidaktransparanan
tender pengadaan pesawat.
“Pembelian pesawat
yang tepatnya dikatakan pengadaan ini sebenarnya sudah lama diajukan dan
dibayarkan oleh negara per tahap.Prototipe rangkanya saja sudah mulai dibuat
dua tahun belakangan ini dan sekarang bangunannya sudah hampir selesai. Jadi
sulit sekali untuk membatalkannya," kata Indra dalam keterangan pers tertulis,
Minggu (12/2/2012) malam.
Pemerintah diminta
menjelaskan secara detil ke publik rincian proyek pengadaan pesawat mewah ini.
Alasannya kondisi ekonomi masyarakat menjadi tanggung jawab yang harus
diprioritaskan pemerintah dibanding menghabiskan anggaran untuk keperluan yang
tidak mendesak.
Indra berharap
publik secara jeli mencermati pembelian pesawat ini karena pemerintah telah
melunasi biaya pembelian pesawat RI 1 buatan Boeing jenis Boeing Business Jet 2
Green Aircraft seharga US$91,2 juta setara Rp850 miliar.
Rinciannya, sebesar
US$58,6 juta untuk badan pesawat, US$27 juta interior kabin, US$4,5 juta sistem
keamanan, dan US$1,1 juta untuk biaya administrasi.
“Coba teliti
interiornya yang sangat besar dan biaya administrasi untuk apa saja? Itu yang
harus dijelaskan. Jangan sampai ini menjadi lahan korupsi baru,” tegasnya.
Selain itu, anggota
Komisi Hukum DPR ini meminta KPK dan PPATK ikut meneliti proses pengadaan
pesawat. KPK menurutnya bisa melakukan supervisi proses tender.
"Karena saya
yakin akan banyak sekali tangan-tangan ketiga yang bermain dan harus dilihat
bagaimana permainannya oleh KPK. Terkait PPATK , melihat transaksi-transaksi
aneh yang melaju kencang ke rekening pejabat mengenai pembelian pesawat,"
imbuhnya. okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar