![]() |
Ruhut Sitompul |
JAKARTA, REALITA
Online —
Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum diminta tidak diam menghadapi
apa yang berkembang dalam proses hukum mengenai kasus suap wisma atlet SEA
Games. Anas harus menjelaskan secara terbuka kepada publik terkait tuduhan yang
mengarah kepadanya.
"Intinya
sudah disampaikan Pak SBY (Ketua Dewan Pembina PD, Susilo Bambang Yudhoyono),
hadapi ini semua. Jangan diam. Diam itu berarti iya (terlibat)," kata
Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika PD Ruhut Sitompul di Kompleks DPR,
Senin (6/2/2012).
Ruhut
menilai, turunnya dukungan publik terhadap PD akibat sikap diamnya Anas sejak
kasus itu mencuat. Jika Anas terus diam, kata dia, akan berdampak sangat buruk
terhadap PD akibat sanksi sosial dari masyarakat.
"Saya
tidak pernah takut sanksi hukum. Yang saya takut sanksi sosial. Ini sanksi
sosial yang kami hadapi karena diam selama ini. Rakyat akhirnya meninggalkan
kita, turunlah rating ini. Sanksi sosial ini (dampaknya) bukan 2-3
tahun. Maaf saja, ini bisa sampai kita tutup buku," kata Ruhut.
Seperti
diberitakan, dukungan publik terhadap PD terus menurun berdasarkan hasil jajak
pendapat Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Pada Januari 2011, PD masih mendapat
dukungan 20,5 persen responden. Pada Juni, dukungan turun menjadi 15,5 persen
dan Oktober 16,5 persen.
Pada
survei terakhir, Januari-Februari 2012, dukungan itu kembali turun menjadi 13,7
persen. Setidaknya, dari 1.200 responden yang berasal dari 33 provinsi, 13,7
persen saja yang masih memilih PD.
LSI
menengarai, kasus suap proyek wisma atlet SEA Games menjadi pemicu turunnya
dukungan masyarakat. Apalagi, saat ini semakin banyak masyarakat yang
mengetahui skandal suap wisma atlet.
Ruhut
mengatakan, tak ada mekanisme di partai yang dapat menurunkan Anas lantaran
belum ditetapkan tersangka. Untuk itu, Ruhut berharap Anas legawa untuk mundur
sebagai Ketua Umum demi kebaikan partai. kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar