![]() |
rumah goa |
PANGKEP,
REALITA Online — Satu keluarga di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan,
terpaksa tinggal di goa kecil. Goa tersebut terbentuk dari batu besar yang di
tengahnya terdapat rongga.
Goa
yang berlokasi di Desa Bantimurung, Kecamatan Tondong Tallasa, tersebut sudah
didiami Hamdan, istrinya Sinta, dan tiga anak mereka, sejak enam tahun lalu.
Goa
tempat tinggal keluarga Hamdan tidak sepenuhnya tertutup di bagian atap. Untuk
menghindari air hujan dan panas matahari, atap yang berongga ditutup seadanya
dengan daun Rumbia.
Pasangan
yang tinggal bersama tiga anaknya ini, memilih hidup di goa batu karena tidak
punya biaya untuk membeli atau mengontrak rumah. Hamdan sendiri bekerja sebagai
sekuriti di sebuah perusahaan pertambangan marmer dengan gaji hanya Rp900 ribu
per bulan.
Gaji
sebesar itu sangat kurang untuk membeli atau mengontrak rumah. Karena itu,
Hamdan memboyong keluarganya tinggal di goa batu. Goa itu sudah sangat lekat
dengan keluarga Hamdan. Bahkan anak bungsunya lahir di tempat itu.
Jika
musim hujan datang, Hamdan harus waspada lantaran atap daun Rumbia tidak cukup
kuat menahan hujan, sehingga bagian dalam rumah mereka ini seringkali tergenang
karena hujan.
Meski
demikian Hamda mengaku bersyukur karena sejak Januari 2012, keluarganya bisa
mendapat aliran listrik dari PLN hasil menabung selama dua tahun. Sebelumnya,
dia hanya menikmati listrik dari sambungan warga sekitar.
Hamdan
mengaku pasrah dengan kondisi ini. Dia berharap Pemerintah Kabupaten Pangkep
bisa memperbaiki atap rumahnya dengan seng agar keluarga tidak kebasahan jika
hujan turun. sindotv
Tidak ada komentar:
Posting Komentar