![]() |
Lion AIr |
JAKARTA,
REALITA Online —
Kementerian Perhubungan dan Badan Narkotika Nasional (BNN) akan menerapkan tes
uji narkoba baru kepada para pilot. Kali ini uji yang dilakukan tidak lagi
menggunakan tes urine.
"BNN
punya metode cek rambut. Kami dan BNN dalam waktu dekat akan
menggunakannya," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Herry Bhakti S
Gumay di kantornya, Jakarta, Senin 6 Februari 2012.
Apa
kekurangan uji narkoba lewat tes urine? Menurut Herry, uji konsumsi narkoba
dari tes urine itu hanya bertahan sampai 12 jam setelah si pelaku menggunakan
obat terlarang. Metode itu dianggap usang dan kurang mumpuni. Belum lagi, urine
yang digunakan bisa dimanipulasi si pelaku.
Lalu,
apa kelebihan uji rambut? Pendeteksian narkoba lewat uji rambut ini bisa
mengetahui pelaku memakai narkoba sampai 3 bulan ke belakang. Potensi
manipulasi sampel yang diuji juga peluangnya kecil.
"Nanti,
tes rambut ini akan dilakukan setiap tiga bulan," kata Herry yang juga
mantan Kepala Administrator Bandara Soekarno-Hatta ini. Program ini dilakukan
untuk menekan jumlah pilot pemakai narkoba.
Kasus
pilot pemakai narkoba kembali mengguncang dunia moda transportasi penerbangan.
Pilot berinisial SS dari maskapai Lion Air dibekuk di Surabaya pada Sabtu 4
Februari 2012 lalu.
Penangkapan
pilot SS ini berawal dari pengembangan penyidikan pilot HA yang juga dari Lion
Air. Pilot HA dibekuk BNN di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Januari 2012. VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar