Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Selasa, 19 Juni 2012

BPLH: Kandungan Gas Udara Bekasi Aman


BEKASI, ReALITA Online — Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat kandungan gas udara di wilayah setempat masih berada pada batas wajar dan aman.
"Hal itu nampak dari hasil uji emisi terhadap sejumlah kendaraan yang melintas di Kota Bekasi selama 2011," ujar Pelaksana Bidang Dampak Pengendalian Lingkungan BPLH Kota Bekasi, Dzulfikar Khaidir, di Bekasi, Selasa (19/6/2012).
Menurut dia, kandungan gas pada udara Kota Bekasi sepanjang tahun 2011 memperlihatkan nilai yang masih di bawah ambang batas.
"Pengujian dilakukan di 25 titik penilaian yang tersebar di seluruh Kota Bekasi," katanya.
Sedangkan pada agenda serupa yang digelar BPLH Jawa Barat dan Kementerian Lingkungan Hidup mulai Selasa (19/6) hingga Kamis (21/6) memperlihatkan hasil yang wajar.
"Mayoritas kendaraan yang diuji pada hari pertama, gas buangnya masih di bawah ambang batas. Hanya beberapa saja yang gagal uji, sehingga petugas pun tidak menempelkan stiker tanda lulus uji emisi," katanya.
Menurut dia, nilai ambang batas yang diperkenankan untuk mobil produksi di atas tahun 2007 ialah 1,5 persen CO dan 200 ppm HC. Sementara untuk mesin produksi tahun 2007 ke bawah, ambang batasnya 4,5 persen CO dan 1200 ppm HC.
Menurut dia, Bekasi merupakan kota kedua setelah Bandung yang menjadi target uji emisi 2012.
Setelah dilanjutkan dengan menggelarnya di Harapan Indah (20/6) dan Jatiwaringin (21/6), uji emisi berikutnya digelar di Depok dan Bogor.
Pemilihan kota bukan berdasarkan kenyataan pencemaran paling parah terjadi di sana melainkan semata-mata karena keterbatasan anggaran," katanya.
Meskipun hasil pengujian nilainya di bawah ambang batas, kata Dzulfikar, bukan berarti warga bisa tetap tenang. Upaya antisipasi dengan menggiatkan gerakan cinta lingkungan harus tetap dilakukan.
"Kualitas udara masuk dalam kriteria penilaian baru untuk Adipura. Lingkungan harus tetap kita perhatikan," demikian Dzulfikar. ANT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar