Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Selasa, 19 Juni 2012

Dinas Kebersihan Kota Bekasi dan BPLH Periksa Membran TPA Sumur Batu


BEKASI, ReALITA Online — Dinas Kebersihan Kota Bekasi akan memeriksa instalasi membran pelapis di Zona IV Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu menggandeng Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bekasi. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk menelusuri dugaan kebocoran air lindi yang merembes ke tanah hingga mencemari sumber air warga.
"Saya belum tahu, apakah membran yang ada saat ini sesuai aturan atau justru sudah rusak. Makanya harus diperiksa, tapi dengan melibatkan tim ahli dari BPLH," ujar Kepala Dinas Kebersihan Kota Bekasi Junaedi, Senin (18/6/2012).
Puluhan warga RT 3 RW 3 Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang yang rumahnya berdekatan dengan lokasi TPA mengeluhkan sumber airnya berubah menjadi kuning, sehingga tidak layak dikonsumsi. Warga menduga pencemaran itu dampak dari rembesan air lindi akibat luberan sampah Zona IV sampai ke Zona V yang belum dipasangi membran penampung air lindinya.
Protes warga disampaikan berupa aksi menutup akses armada pengangkut sampah menuju TPA. Warga mengancam mengulang aksi yang digelar pada Jumat (15/6) jika Pemerintah Kota Bekasi atau Dinsih Kota Bekasi bergeming akan permintaan mereka difasilitasi air bersih.
Junaedi mengakui, luberan sampah ke Zona V memang tak dapat dihindari selama dilakukannya perataan permukaan tumpukan di Zona IV. Sebab daya tampung Zona IV memang sudah maksimal.
Untuk memulai pengerjaan instalasi si Zona V pun tidak dapat dilakukan segera. Sebab proses lelang baru rampung akhir Juli, sehingga pada Agustus baru dimulai pengerjaannya.
"Saya harap masyarakat bisa bersabar menunggu sampai Zona V rampung. Kami pun inginnya Zona V segera beres supaya tidak merugikan banyak orang, apalagi memakan korban jiwa seperti saat terjadi longsoran sampah bulan lalu," tuturnya. PRLM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar